Cemara memilih untuk tidur dari pada harus melihat Flawra dan Oxy yang terus mengobrol tanpa mempedulikan dirinya. Sementara Oxy menyunggingkan senyum ketika melihat gadisnya tertidur.
"Dia bener tunangan lo?" Tanya Flawra to the point.
"Bukan." Oxy juga bingung harus menjawab apa? Sebenarnya dia dan Cemara memang tidak ada hubungan apa-apa. Tetapi akhir-akhir ini dirinya mulai terbiasa dengan kehadiran gadis itu,mungkinkah dia telah jatuh jati pada Cemara?
"Lo bohong xy."
"Gue ga bohong." Jawab Oxy.
"Gue tau lo udah mulai ada rasa kan sama dia?" Tanya Flawra sembari tertawa remeh.
"Lo janji gaakan ninggalin gue,tapi nyatanya lo udah mulai sayang sama cewe murahan itu." Imbuhnya lagi.
"Gue ngga ninggalin lo dan dia ngga murahan ra!" Jawab Oxy dengan suara yang mulai tak bersahabat.
"Lo sendiri yang bilang kalau dia murahan xy! Lo lupa?"
"Itu dulu sebelum gue kenal dia."
Oxy kembali memandang Cemara lewat kaca spion mobilnya. Jika diharuskan untuk memilih,Oxy tidak akan pernah bisa memilih antara Flawra dengan Cemara.
"Munafik!" Tukas Flawra memalingkan wajahnya. Perasaan Flawra pun juga demikian sakitnya,ketika ia sudah mulai jatuh hati pada Oxy,tetapi Oxy mencintai gadis lain.
"Gue emang munafik,munafik kalau gue ngga jatuh cinta sama pesona Cemara,tapi gue ragu." Batinnya.
"Gue males debat ra."
"Jauhin gue xy,kalau lo emang bener sayang sama dia. Gue gamau jadi orang ketiga diantara kalian,lo gaperlu kasihan sama gue." Flawra menghembuskan nafas berat.
"Gue nggak akan jauhin lo ra!" Bentak Oxy sembari memukul stir mobilnya.
Flawra yang mendengar bentakan Oxy pun memilih untuk diam,mengakhiri perdebatan mereka. Begitu juga dengan Oxy,dirinya kembali fokus menyetir. Haruskah dia menjauhi gadis yang telah menemani masa-masa sulitnya,hanya untuk gadis baru yang bernama Cemara.
Hening,semuanya membisu. Yang terdengar hanya deru motor yang berlalu lalang. Inilah alasan Oxy tak ingin terlalu dekat dengan makhluk yang bernama wanita,wanita itu rumit.
Tak berselang lama,akhirnya mereka telah sampai ditempat tujuan,mereka sampai disebuah penginapan,tadinya mereka memang ingin camping tetapi karena Cemara yang tak diperbolehkan oleh orang tuanya,maka Oxy meminta teman-temannya untuk tinggal di Villa saja.
Villa ini milik keluarga Oxy,makannya teman-teman Oxy setuju,selagi tidak mengeluarkan budget terlalu banyak. Lebih tepatnya ini gratis.
"Buset,ini mah bukan villa lagi namanya." Ucap Mamon terperangah,saat dirinya dikejutkan oleh bangunan megah didepan matanya ini.
"Trus apa dong?" Beo Raka.
"Istana!"
"Lebay lo!" Tukas Stev.
"Buruan masuk,ga dikunci." Ucap Oxy sembari mengeluarkan perlengkapannya dari bagazi.
"Eittss,raja duluan pengawal belakangan!" Sombong Mamon sembari membuka knop pintu villa itu.
"Yaelah,belagu amat lo." Cibir Viola yang membuat teman-temannya tertawa.
Lelah juga berkendara lumayan jauh,mereka langsung merebahkan diri di shofa,ada juga yang sibuk meneliti ruangan.
"Bisa bawa?" Tanya Oxy saat melihat Cemara kesulitan membawa ransel dan keranjang berisi snack yang ia dapatkan dari Oxy kemarin.
"Bisa."
![](https://img.wattpad.com/cover/241263378-288-k126241.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OxyLeon
Novela JuvenilTerbangun dari masa koma dan kembali melihat megahnya dunia, bahagia itu lah yang dirasakan oleh Cemara. Gadis cantik pengidap kanker darah itu harus menelan kenyataan pahit, ketika harapannya terbangun dari masa koma ia bisa melihat seseorang yang...