Cemara memijakan kakinya kedalam rumah milik keluarga Hitgatama. Rumah yang terkesan sangat mewah, jangan ditanyakan lagi, tentu saja rumah mereka tidak hanya satu.
Saat Cemara memasuki rumah mewah itu dia sudah disambut dengan pelayan-pelayan yang bekerja dirumah itu.
"Hai Om Mark!" Sapa Cemara.
"Hallo nona." Mark membalasnya dengan sedikit membungkukan badan.
"Sepertinya Om sedikit kurusan deh."
"Ah ya sepertinya."
"Jangan lupa makan yang banyak Om Mark!" Oxy berjalan mendahului Ara, saat gadis itu masih sibuk mengobrol dengan bodyguard muda itu.
"Yak! Tungguin." Cemara menyusul Oxy. Cepat sekali jalannya pikir Cemara.
"Lemot!" Cibir Oxy.
"Heh, kaki kamu tuh panjang kaya jerapah, mana jalannya cepet lagi." Balas Ara dengan mendongakkan kepalanya menatap laki-laki bertubuh jangkung di depannya itu.
"Lehernya oon!" Oxy menyentil dahi gadisnya.
"Sakit ogeb!" Cemara mengusap-usap dahinya.
"Sakit ya? Mau diusapin gak?" Tawar Oxy dengan senyum yang sangat manis, ia sedikit membungkukkan badannya menatap Cemara lekat, hal itu membuat Cemara gugup sekaligus malu.
Cemara menutupi wajahnya yang memerah, rasanya Cemara ingin tenggelam. Oxy menyeringai, melihat gadis aneh didepannya.
"Ngapain ditutupin?" Oxy menatap Ara semakin lekat, ia menurunkan tangan Cemara yang menutupi wajah imutnya.
Gugup sekali.
Ara yang ditatap seperti itupun memejamkan matanya, sungguh jantungnya saat ini sedang berdisco ria.
'Chanyeol maafin Cemara ya, bukan Ara yang minta, tapi selingkuhan Ara, jangan marah.' Batinnya berteriak.
"Tapi boong." Oxy membisikan kata itu ditelinga gadisnya, membuat Cemara yang kegelian membelalakan matanya.
Oxy meninggalkan Cemara yang masih mematung. Sedetik kemudian Cemara menggerutu kesal, lagi ngefly-ngeflynya auto dijatuhin gitu aja.
"Eh Ara, kenapa gak langsung ke meja makan sih, Papa udah nungguin anak perempuannya loh." Ucap Hilda merangkul Cemara.
"Eh iya ma, udah lama nggak kesini suasananya agak beda."
Ara tersenyum saat Hilda merangkulnya. Dulu dirinya sering berkunjung kerumah Axel, Ara dan Axel memang sudah bersahabat dari kecil. Jadi Cemara sudah sangat nyaman berada dikeluarga ini.
Namun yang ia tahu Axel adalah anak tunggal dikeluarga ini, sebab ia tak pernah bertemu dengan saudara Axell yang lain. Berbeda dengan Oxy yang dari kecil sudah diasuh oleh kakeknya diluar negeri.
Suatu hal menyebabkan Oxy harus diasingkan dari keluarganya sendiri. Tak pernah berjumpa dengan ibunya. Hingga ketika ia mulai menduduki bangku SMA Delon meminta Oxy untuk kembali ke indonesia.
Kakek dan nenek Oxy sangat menyayangi cucunya. Bahkan kakek Oxy sudah memberikan seluruh hartanya yang tersisa untuk cucu laki-lakinya itu. Oxy di didik dengan keras oleh kakeknya, namun tak menghilangkan rasa kasih sayangnya.
"Gimana sekolah kalian?" Tanya kepala keluarga itu memulai obrolannya.
"Papa tau nggak? Oxy sering banget loh dihukum di sekolah." Adu Cemara sambil melahap makanannya.
Mendengar itu, Oxy menatap tajam gadis didepannya. 'Ngaduan!'
"Kamu bikin ulah apalagi?" Tanya Ayah Oxy.

KAMU SEDANG MEMBACA
OxyLeon
Teen FictionTerbangun dari masa koma dan kembali melihat megahnya dunia, bahagia itu lah yang dirasakan oleh Cemara. Gadis cantik pengidap kanker darah itu harus menelan kenyataan pahit, ketika harapannya terbangun dari masa koma ia bisa melihat seseorang yang...