Terbangun dari masa koma dan kembali melihat megahnya dunia, bahagia itu lah yang dirasakan oleh Cemara. Gadis cantik pengidap kanker darah itu harus menelan kenyataan pahit, ketika harapannya terbangun dari masa koma ia bisa melihat seseorang yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sakit adalah konsekuensi ketika kita berani mencintai. — Oxyleon Hitgatama.
"Rekor woy rekor!" Teriak Azka pada Steve yang masih sibuk bermain game online nya.
"Ck, apaan sih lo ganggu!" Steve berdecak sebal, karena Azka mengganggunya. Padahal laki-laki yang bernama Steve itu masih fokus pada gamenya.
"Ini tuh lebih penting dari pada game lo itu, lo mesti tau!" Azka menepuk-nepuk pundak Steve dan merebut ponsel steve dari tangan sahabatnya itu. Alhasil terjadilah perang dunia ketiga!
"Balikin tolol! Nyari ribut mulu lo sama gue!" Steve menatap tajam Azka ia benar-benar sebal sekarang.
"Dengerin gue dulu makannya!" Azka mulai bernegosiasi dengan Steve. Pasalnya Azka memang salah satu cowok yang paling cerewet dibanding teman-temannya. Sebenarnya tidak begitu cerewet, hanya saja Steve adalah orang yang cukup pendiam dibanding Azka. Ia tak suka berisik.
"Ogah gue,Cerita lo gak mutu. Cepat balikin! Atau gue patahin tangan lo!" Peringat Steve tak main main.
"Ck, lo itu dengerin gue lima menit aja!" Azka meninggikan tangannya supaya Steve tak dapat meraih handphone nya.
Brakkk!!!
Azka dan Steve menghentikan perkelahian mereka saat mengetahui Most wanted mereka datang memasuki kelas. Oxy melemparkan tasnya secara asal ke bangkunya, sehingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.
"Buset! Mimpi apa lo semalem?" Tanya Steve pada Oxy. Tentu saja Steve kaget, temannya itu benar-benar memecah rekor sepanjang sejarah. Pasalnya selama Oxy bersekolah di SMA ini ia tak pernah sekalipun tidak datang terlambat. Ya, Oxy selalu menjadi langganan pak Cahyo, guru BK killer itu.
"Nah ini yang mau gue bilang ke lo tadi!"
"Rekor lo Xy. Ini beneran lo kan? Ini baru jam 06.45." Steve memastikan bahwa lelaki tampan didepannya ini memanglah Oxy sahabatnya. Bahkan steve meraba-raba wajah Oxy. Namun tangannya ditepis oleh Oxy.
Oxy sangat malas dengan kebisingan kedua sahabatnya itu. Tanpa berniat membalas pertanyaan Steve, Oxy berjalan keluar kelas dengan gaya coolnya. Memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya. Dan berjalan keluar kelas.
"Woy! mau kemana lo?" Teriak Azka.
"Rooftop palingan, Biarin dia tenang dulu." Ucap Steve yang mengetahui Azka yang hendak menyusul Oxy.