Kian hari hubungan kedua insan itu semakin merenggang, Cemara juga tidak lagi menghubungi Oxy sesering sebelumnya, ia di sibukan dengan masalah kesehatannya, ia harus bolak balik Rumah sakit demi memeriksakan kondisinya. Oxy pun juga demikian, ia tak lagi menanyakan kabar Cemara, memang beberapa kali ia sempat menanyakan kabar Cemara pada teman sekelasnya, tapi gadis itu tidak masuk sekolah bersamaan dengan Alfa.
Tidak sampai disitu, Oxy juga menyempatkan diri untuk pergi ke Rumah gadis itu tapi yang ia temukan malah motor Alfa yang terparkir di halaman rumah Cemara, setelah mengetahui itu, Oxy tidak lagi ingin mempedulikan keadaan gadis itu.
Padahal baru saja beberapa minggu yang lalu hubungan keduanya membaik, tapi kini mereka harus saling menjauh lagi.
Seperti saat ini Cemara masih berdiam diri di depan cermin sembari melamun memikirkan masalah-masalah yang tidak pernah berhenti mengikutinya.
"Ara?" panggil Viera diambang pintu.
Cemara masih diam, ia melihat wajahnya sendiri, "Ara makin jelek ya bun?" tanyanya.
Viera berjalan mendekat, membelai surai hitam putrinya, kemudian ia mengecup kepala Cemara cukup lama.
"Kata siapa? Anak bunda tetep cantik kok. Sini bunda dandanin biar nggak pucat," Viera kemudian memoleskan bedak tipis ke wajah cantik putrinya, ia juga memberikan sedikit liptint di bibir Cemara.
"Nah, udah. Sekarang kita turun ke bawah ya, kamu harus sekolah, kan sebentar lagi lulus, kalau ada apa-apa nanti bilang sama Alfa. Bunda udah bilang ke Alfa juga." ucap Bundanya.
Cemara mengangguk menurut. Ia berjalan mengekor di belakang Bundanya. Cemara mulai menuruni anak tangga itu, ia melihat Alfa tersenyum ke arahnya, Cemara pun membalas dengan senyuman pula.
"Alfa, titip Cemara ya." ujar Viera.
"Siap, tan! Yaudah Alfa pamit berangkat dulu ya," tak lupa Alfa mencium punggung tangan kedua orang tua Cemara.
Sebelum berangkat sekolah, Viera dan suaminya mengecup pipi sang anak secara bergantian.
"Hati-hati dijalan sayang,"
"Bye, Bun, Yah!"
"Kamu kenapa sih, tumben diem aja, ada masalah di kantor?" tanya Viera pada suaminya itu.
Dendro memijit pelipis nya, akhir-akhir ini dirinya memang sedang dibebani pikiran yang berat. "Kamu nggak lihat? Semakin kesini, anak kita makin berubah, aku nggak pernah lihat dia ketawa kayak dulu lagi. Dia lebih sering melamun, dia juga kelihatan linglung." kata Dendro.
Viera mengangguk, ia membenarkan hal tersebut, ia juga merasakannya.
"Apa ini ada hubungannya dengan Oxy?" tanya Viera.
Apa yang dikatakan Viera ada benarnya juga, Dendro jarang sekali melihat laki-laki itu kemari.
"Bisa jadi."
"Hm, kamu tau sendiri, Cemara sendiri yang membuat semuanya semakin runyam, dia sendiri yang menutupi semua dari Oxy, aku takut ini akan jadi penyesalan untuk Ara yah." tutur Viera.
"Kita doakan yang terbaik untuk anak kita."
*****
"Aku tidak mau tau, Mark! Kamu harus terus mengawasinya."
Bodyguard muda itu mengangguk patuh, ia sedang mengusahakan apa yang menjadi perintah atasannya. Sudah sejak kecil ia tinggal disini, ia diadopsi oleh keluarga Hitgatama, semenjak Ayahnya meninggal sewaktu ia kecil. Mark tau balas budi, ia akan melakukan perintah Delon dengan senang hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/241263378-288-k126241.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OxyLeon
Novela JuvenilTerbangun dari masa koma dan kembali melihat megahnya dunia, bahagia itu lah yang dirasakan oleh Cemara. Gadis cantik pengidap kanker darah itu harus menelan kenyataan pahit, ketika harapannya terbangun dari masa koma ia bisa melihat seseorang yang...