16. Sisi lain Oxy

561 143 11
                                    

Oxy sangat gelisah sekarang,melihat Cemara yang tak kunjung sadar,ia juga bingung apa yang harus dia katakan jika orangtua Cemara pulang nanti.

Harusnya ia tak membuat Cemara menangis hingga berujung pingsan seperti tadi,baru kali ini tangan Oxy ikut gemetar saking khawatirnya.

Perlu kalian tahu,bahwa Oxy memiliki gangguan kecemasan dari sejak dia diasingkan dari keluarganya. Dia juga sering datang ke psikolog untuk menanyakan perkembangan dirinya. Meski sekarang penyakitnya itu sudah jarang kambuh,namun tetap ada kemungkinan jika Oxy merasakannya lagi.

Kejadian traumatis di masa lalu dan stres jangka panjang juga bisa jadi penyebab seseorang mengalami gangguan kecemasan kronis. Bahkan, kondisi ini juga bisa disebabkan karena kondisi medis tertentu.

Sejak Oxy diizinkan untuk masuk keruangan Cemara,dia tak pernah melepaskan genggamannya,ibu jarinya selalu mengusap punggung tangan gadis itu.

"Jangan buat gue khawatir ra,bangun."

"Buka mata lo."

"Gue tau lo denger gue,gue minta buka mata lo." Tetapi tetap sama,Cemara tidak membalas dengan pergerakan apapun.

"Cup"

Oxy mendaratkan bibirnya ke punggung tangan gadis itu,mengecupnya lama. Oxy memejamkan matanya,menikmati hal apa yang ia lakukan sekarang.

"Maafin gue." Kemudian setetes airmata jatuh membasahi tangan itu.

Cemara tercengang kala untuk pertama kali dia melihat Oxy meneteskan airmata,ini seperti bukan Oxy.

"Kamu gaperlu minta maaf lagi."

"Ra,lo udah sadar?" Ya,sebenarnya Cemara sudah sadar sedari tadi,hanya saja rasa sakit dikepalanya membuatnya untuk tidur sejenak. Cemara juga mendengar segala ucapan Oxy,rasanya Cemara ingin terbang ditemani dengan kupu-kupu yang indah.

Cemara tidak menyangka bahwa Oxy akan mencium tangannya,apalagi sampai meneteskan airmata,entah jin apa yang merasuki tubuh Oxy saat ini. Cemara hanya berharap jangan keluarkan jin itu dari tubuh kekasihnya,agar ia bisa merasakan ini besok dan seterusnya.

"Ada yang sakit?" Tanya Oxy khawatir bahkan tak bisa menyembunyikan raut wajahnya yang panik.

"Jantung aku." Jawabnya.

"Gue panggilin dokter." Oxy beranjak dari duduknya melepaskan genggaman tangannya,namun Cemara tak mau melepaskannya.

"Jantung aku gakuat kalau liat kamu kaya gini."

"Sini,aku udah sembuh kok." Imbuhnya lagi.

Oxy pun hanya menurut,ia duduk kembali. Tetapi tak menatap Cemara.

"Kamu ganteng." Tangannya kini beralih mengusap rambut kekasihnya itu.

Oxy menatap Cemara dengan tatapan yang sulit diartikan,sehingga membuat gadis itu tak nyaman dan menghentikan apa yang ia lakukan.

"Jangan berhenti." Oxy menahan tangan Cemara. Laki-laki itu menelungkupkan kepalanya dibrankar rumah sakit. Matanya terpejam menikmati usapan yang membuatnya tenang kembali.

"Oxy,kamu tidur?" Oxy hanya diam.

Cemara mulai mengusap alis tebal Oxy,bulu mata yang lentik,hidung mancung,rahang tegas,ah sempurna sekali pikirnya.

"Untung kamu dapetin aku duluan,kalau nggak pasti aku udah jadi pacarnya Chanyeol,atau mungkin jadi pacarnya Lucas." Gumamnya dengan percaya diri.

"Pd banget nih bocah."

"Aku gasuka banget lihat kamu jadi buronannya cewe-cewe lain,cemburu tau ngga?"

"Lo juga jadi inceran cowo lain kali."

OxyLeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang