Swastamita t'lah hanyut digilir mega merah.
Ratapan sendu sejak hari itu mulai terasah.
Semanis madu diujung pilu,
Merengek rindu pada rasa semu.Menikmati detak detik beralih,
Memang seperti itu? Atau puan yang tak tahu malu?
Terlena akan segala hal,
Tenggelam dalam kosongnya angan.
Bagaimana bisa?
Semua itu tercecer begitu saja,
Untuk anda yang entah dimana keberadaannya.
Salahkah puan menunggu? Atas semua yang terjadi hari itu?Anda yang telah terkubur dalam-dalam.
Mengapa sekarang kembali bak seorang pahlawan,
Yang meninggalkan korban ketika binar netra sedang menunjukan belas kasih sayang.
Harap yang selalu puan angankan,
Kembalinya jiwa dalam raga yang penuh emosional.#TulisanFii
Jepara, 25 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Degup Sendu
PoetryDeretan rintih manis gadis lugu diambang perasaan semu. Sisihkan sebentar waktumu dengan membaca deret aksara yang ditoreh dengan segala rasa yang ada. Mari duduk bersama, agar kamu paham betapa berharganya setiap titik diakhir kalimat yang bernada...