Tak banyak yang mampu kuceritakan
Tak banyak yang mampu kuutarakan
Gegap gempita menyerbu logika
Tak pernah ada
Tak pernah nyata
Yang disalahkan pun tak ada
Kian hari kian pupus
Membaur titik demi titik kan terputusApa?
Seolah dirimu tak pernah mencipta celah
Bagaimana?
Seoalah dirimu tak pernah berbuat salahKukira hari itu titik katamu sungguh nyata
Ternyata hanya mengetik dengan tawa
Kukira hari itu dekatmu kan hangat
Ternyata hanya membawa sumbu yang menyengatKupudarkan segala titik putih diatas kilau rasa
Pergi! Pergi! Pergi!
Aku tak membencimu, aku hanya membenci rasaku.13/05/21
KAMU SEDANG MEMBACA
Degup Sendu
PoetryDeretan rintih manis gadis lugu diambang perasaan semu. Sisihkan sebentar waktumu dengan membaca deret aksara yang ditoreh dengan segala rasa yang ada. Mari duduk bersama, agar kamu paham betapa berharganya setiap titik diakhir kalimat yang bernada...