Sajak 34

8 1 0
                                    

Terimakasih, Corona.

Hiruk pikuk dunia semakin menggelora
Gemerlap tak sepantasnya seakan menjadi biasa saja
Alam tertindas nafsu insan yang tiada batasnya
Hingga Tuhan menghadirkan sosok mungil diantara kita
Sekejap, dunia terasa hampa dengan segala cerita
Manusia-manusia seakan terhempas tanpa aba-aba
Wujud yang hampir tak kasat mata,
Mampu meluluh lantakkan buana seisinya.

Haruskah ku tandai corona sebagai peringatan?
Ataukah sebagai bagian dari kebahagiaan?
Yang kau sebut pengacau faktanya mampu menenangkan,
Menenangkan jiwa bahkan alam menjadi tenteram.
Corona,
Virus yang kau serapahi itu,
Nyatanya becus menyatukan batin anak dengan bapak ibu.
Kehangatan yang tergerus urusan waktu,
Menjadikan ku mencumbu sunyi menaut cemburu.
Hingga corona hadir dengan segala rahasia-Nya,
Mengurung mahajana dari segala aktivitas yang ada,
Melelehkan suasana yang telah membeku karena masa,
Menyinari dunia dengan seluruh anugerah-Nya.
Terimakasih Pemilik Semesta,
Meski corona teramat meresahkan,
Bagiku ia adalah sebuah kenikmatan.

11/03/21

Degup SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang