Deretan rintih manis gadis lugu diambang perasaan semu.
Sisihkan sebentar waktumu dengan membaca deret aksara yang ditoreh dengan segala rasa yang ada.
Mari duduk bersama, agar kamu paham betapa berharganya setiap titik diakhir kalimat yang bernada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah definisi dari sekian alur cerita. Aku pernah merasa hangat dengan tautan hasta. Aku pernah begitu bahagia dengan tawa yang gembira. Aku pernah terlalu hanyut dalam suasana yang ceria. Ruang dan waktu, Seakan berlalu begitu saja. Sepercik bianglala selalu hadir dalam kalbu, Menepis lelah kala raga beriring bersamamu. Dalam rindu yang begitu lugu, Paras tanpa dosa, selalu menemani hariku. Dan itu semua, hanyalah nostalgia masa lalu.
Tak lama setelah serpih kaca menancap lekat, Ragaku ragamu perlahan tersekat. Alih-alih memaparkan akibat, Namun dirimu semakin tak ingin terpikat. Tak apa, Aku benar-benar tak apa. Hanya sedikit ricuh dalam logika. Kembali mengotori malam kelabu, Yang sekarang ruang itu penuh dengan debu.
