Entah mengapa embun selalu menetes dipelupukmu
Meriuhkan logika yang begitu semu
Menipu daya raga tuk senantiasa ada untukmu
Rasanya diriku telah ditipu aku karenamuRuncing bambu kuning tak mampu menembus dadamu
Banyak sekali jejaring yang harus kubunuh satu persatu
Tak hanya itu,
Dari dasarnya sendiri, hadirku tak pernah teringinkan olehmuBodoh.
Memang aku bodoh.
Meneriakki diri sendiri
Mencemooh diri sendiri
Mengapa bisa-bisanya melabuhkan hati
Pada rumah kosong yang jelas tak mau diisiTak mau kalah,
Bukan aku yang sepenuhnya salah
Kau yang tak pernah mengerti
Kau yang egois dengan harsamu sendiri13/04/21
KAMU SEDANG MEMBACA
Degup Sendu
PoetryDeretan rintih manis gadis lugu diambang perasaan semu. Sisihkan sebentar waktumu dengan membaca deret aksara yang ditoreh dengan segala rasa yang ada. Mari duduk bersama, agar kamu paham betapa berharganya setiap titik diakhir kalimat yang bernada...