Sajak 63

5 1 0
                                    

Entah mengapa embun selalu menetes dipelupukmu
Meriuhkan logika yang begitu semu
Menipu daya raga tuk senantiasa ada untukmu
Rasanya diriku telah ditipu aku karenamu

Runcing bambu kuning tak mampu menembus dadamu
Banyak sekali jejaring yang harus kubunuh satu persatu
Tak hanya itu,
Dari dasarnya sendiri, hadirku tak pernah teringinkan olehmu

Bodoh.
Memang aku bodoh.
Meneriakki diri sendiri
Mencemooh diri sendiri
Mengapa bisa-bisanya melabuhkan hati
Pada rumah kosong yang jelas tak mau diisi

Tak mau kalah,
Bukan aku yang sepenuhnya salah
Kau yang tak pernah mengerti
Kau yang egois dengan harsamu sendiri

13/04/21

Degup SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang