Diamku membisu bukan berarti tak mampu
Bersama angin malam ku kembali mendekap rindu
Membuai pada sosok akara semu
Yang jelas tak bisa kugapai dengan tentuAku siapa?
Hanya puan dengan segala perasaan
Lantas, anda?
Seorang Tuan dengan penuh keberanian
Asa yang selalu ingin kuraih,
Sepertinya akan berujung perihBungkam, diam, memendam
Apalagi yang harus puan sampaikan?
Dari sudut kamar tanpa harapan,
Tetaplah namamu Tuan yang selalu didengar TuhanNetra yang selalu menatap pekat
Lisan yang selalu tergerak singkat
Sesederhana itu membuat puan terpikat
Membatu dengan realita, menipu daya rasa yang ada
Tak ada banyak asa,
Semoga kita ditapak kaki yang sama.16/04/21
KAMU SEDANG MEMBACA
Degup Sendu
PoetryDeretan rintih manis gadis lugu diambang perasaan semu. Sisihkan sebentar waktumu dengan membaca deret aksara yang ditoreh dengan segala rasa yang ada. Mari duduk bersama, agar kamu paham betapa berharganya setiap titik diakhir kalimat yang bernada...