Sajak 65

10 1 0
                                    

Diamku membisu bukan berarti tak mampu
Bersama angin malam ku kembali mendekap rindu
Membuai pada sosok akara semu
Yang jelas tak bisa kugapai dengan tentu

Aku siapa?
Hanya puan dengan segala perasaan
Lantas, anda?
Seorang Tuan dengan penuh keberanian
Asa yang selalu ingin kuraih,
Sepertinya akan berujung perih

Bungkam, diam, memendam
Apalagi yang harus puan sampaikan?
Dari sudut kamar tanpa harapan,
Tetaplah namamu Tuan yang selalu didengar Tuhan

Netra yang selalu menatap pekat
Lisan yang selalu tergerak singkat
Sesederhana itu membuat puan terpikat
Membatu dengan realita, menipu daya rasa yang ada
Tak ada banyak asa,
Semoga kita ditapak kaki yang sama.

16/04/21

Degup SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang