Bahkan ketika buana membuat gadis ini tertunduk lesu. Hanya deret aksara yang mempu menghiasi larik-larik pilu. Menemani setiap butir cairan bening yang terjun bebas tanpa seru. Mengencani hati yang menyeruak menyapa sedu.
Bahkan ketika malam panjang yang kelam. Logika berjalan meski mata terpejam. Tanpa rasa yang nyata, gadis ini terjebak ilusi dan realita. Terpapah lunglai mencari jalan untuk melanjutkan kelana. Seperti hanya bisa mengatakan, "Pada dimensi manakah tempatku berada?"
Suara lembutnya lambat laun tertampar ricuh penghuni dunia. Dan kamu tahu? Gadis ini akan hilang. Entah bersama nestapa, ataupun bersama harsa. Suaranya takkan lagi menyapa gendang telinga.8 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Degup Sendu
PoetryDeretan rintih manis gadis lugu diambang perasaan semu. Sisihkan sebentar waktumu dengan membaca deret aksara yang ditoreh dengan segala rasa yang ada. Mari duduk bersama, agar kamu paham betapa berharganya setiap titik diakhir kalimat yang bernada...