Hai Februari,
Januari t'lah pergi tanpa jejak kaki,
T'lah meninggalkan tanpa seuntai kata lagi,
Tanpa pamit seakan semua memang sunyi.Hai bulan kedua,
Akankah tahun ini ada lebih luka?
Ataukah lebih baik dari tahun-tahun yang ada?
Puan masih merenung dengan rencana semesta.Dan, Hai kamu.
Selamat menempuh perjalanan baru,
Tak ada lagi sosok penganggu dalam denyut nadimu.
Semoga, harsa kan selalu ada bersamamu.Sampai kini,
Rintik hujan masih setia menemani.
Bukan hanya sekedar ruang sunyi,
Namun juga jiwa yang sepi.
Entah apapun yang terjadi nanti,
Puan hanya berharap,
Semoga Tuhan menghadirkan mewahnya ketabahan hati.#TulisanFii
Jepara, 1 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Degup Sendu
PoesíaDeretan rintih manis gadis lugu diambang perasaan semu. Sisihkan sebentar waktumu dengan membaca deret aksara yang ditoreh dengan segala rasa yang ada. Mari duduk bersama, agar kamu paham betapa berharganya setiap titik diakhir kalimat yang bernada...