Denyut nadi kembali beriring sepi,
Mengalun sendu bersama diksi semu,
Memuat nada yang indah berirama,
Meratap logika yang penuh tanda tanya.Mengeluh gundah,
Menengadah pasrah.
Manusiawi.
Tak ada insan dalam semesta yang bahagia dengan sempurna,
Tak ada insan yang meratap nestapa dengan kosongnya logika.
Kecuali,
Teruntuk mereka yang benar-benar sedang dalam kasih-NYA.Memang serba salah,
Tapi tak ada celah untuk tetap melangkah.
Memandang lurus yang jelas berarah.
Dengan sejuta Iman untuk berubah.Lelah? Letih?
Tak ada satu manusiapun yang tak merasakannya.
Peduli? Rintih kasih?
Siapapun berhak mendapatkannya.
Setajam apapun kata,
Sehebat apapun pusaka,
Jika logika masih tak bisa berpikir tanpa noda,
Semua usaha kan sia-sia.#TulisanFii
Jepara, 1 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Degup Sendu
PoetryDeretan rintih manis gadis lugu diambang perasaan semu. Sisihkan sebentar waktumu dengan membaca deret aksara yang ditoreh dengan segala rasa yang ada. Mari duduk bersama, agar kamu paham betapa berharganya setiap titik diakhir kalimat yang bernada...