Tak pernah ku bayangkan,
Hasta yang selalu ingin ku genggam,
Perlahan harus ku relakan.
Daksa yang selalu ingin ku temukan,
Perlahan harus ku lepaskan.
Rasa yang sungguh tak nyata,
Mengapa harus menimbulkan lara sedemikian rupa?
Sayang yang hanya fatamorgana,
Mengapa harus begitu banyak meninggalkan luka?Hadir lalu kembali,
Membawa pelangi lalu pergi.
Tak pernahkah kau memikirkan keadaan hati?
Hati yang harus sigap perkara kondisi.
Tak hanya realita, ilusipun merejam situasi.Tak apa,
Aku tetap apa adanya.
Berdiri tegak di titik yang sama.
Jika kau butuh aku, berbalik saja.
Aku masih ada, tetap sama, dan tetap memberimu sejuta rasa.Aku takkan pergi,
Hingga Tuhan menarikku untuk kembali.
Entah karena sakit hati,
Atau ada yang lain lagi.#TulisanFii
Jepara, 26 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Degup Sendu
PoezjaDeretan rintih manis gadis lugu diambang perasaan semu. Sisihkan sebentar waktumu dengan membaca deret aksara yang ditoreh dengan segala rasa yang ada. Mari duduk bersama, agar kamu paham betapa berharganya setiap titik diakhir kalimat yang bernada...