Sajak 72

2 1 0
                                    

Tertatih menafsir beribu aksara. Diksi palsu yang terbang bersama sejuta cerita. Apakah aku salah? Menjadi jiwa yang sepi di tengah ramainya suasana. Menjadi jiwa yang sendiri di tengah gemerlapnya mahajana. Bulir bening dari mataku, tak satupun mereka tahu. Tetes kecil embun netraku, tak satupun mereka mengerti. Rasaku hancur. Melebur dalam angan, menghilang dalam ingatan. Tanda tanya yang harusnya kulontarkan, hanya dapat kupendam dalam-dalam. Apa salahku? Kaki berlumuran darah, tangan berlumuran getah. Seringai manis selalu kau temui dalam parasku. Apa salahku? Aku tak menghakimi Pemilik Senja, karena memang aku sadar, aku hanya tanah yang bernyawa.
Kamu? Apakah netramu sampai pada titik ini? Aku tak yakin. Tapi pahamilah setiap titik kalimatku. Selalu ada rindu dibalik semua itu.

4 Mei 2021

Degup SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang