Sajak 16

13 2 0
                                    

Bulanku hilang,
Deret mendung menjadi penghalang.
Indahnya sinar yang sering kupandang,
Seperti bingkai cantik dikala terang.
Desember dan Januari t'lah pergi.
Meninggalkanku sendiri bersama Februari.
Jiwaku yang kosong t'lah angkat kaki.
Meninggalkan raga yang bodoh tak henti-henti.

Hai Tuan!
Masih ingatkan tentang diksi bulan lalu?
Diksi lusa tentang rindu sendu?
Ikhlas yang terpaksa membuatku kaku.
Mematri jarak untuk menjaga kalbu.
Hai Tuan!
Seiring detik berlalu,
Memberiku segudang teori tentangmu.
Memang benar,
Sudah selayaknya aku menjauh darimu.

#TulisanFii
Jepara, 4 Februari 2021

Rintih aksara yang pernah kuterbangkan untukmu, sekarang ingin kutarik kembali bersama waktu. Aku tak benar-baner jatuh dipelupukmu. Hanya saja, takdir yang mengizinkanmu melakukan itu. Terimakasih pernah ada. Walau sesaat, namun membuatku bahagia.

-Gelora Nestapa, 030221

Degup SenduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang