Jaemin bangun pagi sekali hari itu, dia sudah mandi dan berdandan cantik. Dia selesai mandi dan bersiap segera turun ke dapur, dimana dia memasak makanan untuk kepulangan sang suami hari ini. Jongin yang baru keluar kamar dibuat terkejut dengan putranya yang sudah nampak manis, sibuk memasak di dapur.
"Nana kenapa sudah bangun sepagi ini?" tanya Jongin, Jaemin berbalik dan tersenyum.
"Selamat pagi, mom!" sapa si manis, Jongin tersenyum kecil. Dia mendekati Jaemin dan mencium kening sang putra tunggal.
"Selamat pagi sayang." Jaemin mencium pipi Jongin.
"Sedang buat apa?" tanya Jongin penasaran.
"Cherry tart untuk Taeyong hyung, sebentar lagi katanya Taeyong hyung sudah akan tiba, hyung berangkat dari sana sekitar jam empat pagi tadi." Jongin mengangguk paham.
"Nana mau ikut jemput atau di rumah saja?" tanya Jongin.
"Nana di rumah saja mom, Nana tunggu di rumah saja, sekalian menyiapkan air hangat untuk hyung nanti mandi." ujar Jaemin.
"Baiklah, nanti mommy temani di rumah, biar Daddy saja yang menjemput Taeyong." Jaemin mengangguk kecil.
"Mom, bantu Nana buat sup ne?" Jongin mengangguk.
"Ne, kajja mommy bantu."
Sehun keluar dari kamar saat mencium aroma wangi masakan. Dia bisa duga istrinya sudah masak banyak hari ini, terlebih menantu mereka juga akan kembali sebentar lagi.
"Oh? Nana masak?" tanya Sehun kaget saat mendapati putra kesayangannya sudah ada di dapur dan nampak sibuk membantu Jongin.
"Selamat pagi Dad!" sapa Jaemin ceria, Sehun mendekat dan mencium kening Jaemin dan bibir Jongin.
"Selamat pagi Hunnie" sapa Jongin setelah mendapat morning kiss dari sang suami.
"Pagi sayang-sayangku, kenapa sudah sibuk saja hm?" tanya Sehun pada kedua malaikatnya.
"Menyiapkan sarapan untuk menyambut kepulangan menantu kita, anakmu semangat menyiapkan ini semua." jawab Jongin, Jaemin nyengir lucu saat sang ayah menatapnya.
"Kau ini semangat sekali ya?" Jaemin mengangguk.
"Daddy, nanti Jaemin tidak ikut jemput ya? Daddy nanti sendirian menjemput hyung, Nana sama mommy di rumah, tak apa kan?" Sehun mengangguk, dia juga tak mau terjadi apa-apa pada Jaemin.
"Iya sayang tidak apa." jawab Sehun, Jongin memberikan air hangat pada Sehun agar si tampan itu meminumnya dulu.
"Minum dulu, setelah itu makan roti selainya, berangkatlah menjemput Taeyong, karena sebentar lagi dia akan sampai di Korea." Sehun mengangguk. Dia menuruti segala ucapan sang istri.
Selesai memakan dua lembar roti dengan selai coklat, Sehun pergi ke kamar mengambil jaket, dompet, dan kunci mobil.
"Daddy berangkat sekarang, ne?" Jongin dan Jaemin mengangguk.
"Hati-hati di jalan, daddy, jangan ngebut!" ingat Jongin.
"Iya sayanggg~" Sehun pun pergi keluar rumah, menuju garasi dan memanaskan mobil sebelum akhirnya pergi menuju bandara, menjemput menantunya.
.
.
Taeyong baru saja tiba, pukul setengah tujuh dia tiba di bandara. Taeyong segera mengambil semua barangnya dan pergi menuju pintu keluar. Dia celingukan mencari Sehun, mertuanya yang datang untuk menjemputnya, tadinya dia mau minta dijemput ayahnya saja, tapi ayahnya masih belum balik dari Jerman, mau minta jemput Mark tidak jadi karena dia baru ingat, Mark itu susah bangun pagi jika tidak ada yang membangunkannya atau jika dia sudah puas tidur, dia akan bangun dengan sendirinya. Karena halangan-halangan itulah akhirnya Taeyong minta tolong mertuanya untuk menjemput, dia mau saja pakai taxi, tapi nanti istrinya yang rewel karena dia pulang dengan taxi yang tidak bisa dijamin keamanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] How to Get Jaemin?
FanfictionKisah keseharian Jaemin di asrama bersama dua puluh pemuda yang menginginkannya, dari yang paling berani, tsundere, dan paling pemalu. Dari yang ingin Jaemin menjadi 'adik'nya, 'kakak'nya, 'ibu'nya, 'seme'nya dan 'uke'nya. ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like D...