Asrama NEO
Taeyong, Johnny, dan Jaehyun dibuat murung karena Jaemin tidak mau mereka dekati karena takut pada mereka. Mereka bertiga benar-benar merasa bersalah telah membuat Jaemin menjadi takut. Jaemin kini hanya mau dekat dengan Doyoung, dan para penghuni lantai Dream juga Jungwoo dan Yangyang. Dan ini sudah berlangsung selama tiga hari belakangan.
"Hahh~ jadi merasa bersalah" gumam Taeyong, dia merebahkan kepalanya di meja makan. Dia rindu dekat dan bicara dengan Jaemin, tapi karena kebodohannya waktu itu, Jaemin jadi menjaga jarak darinya, bahkan takut melihat dirinya.
"Samaaa~" timpal Jaehyun yang juga sama-sama merebahkan kepalanya di meja makan. Johnny yang juga ada di sana hanya bisa menghela nafas.
"Hyung, kalian seperti zombie" celetuk Chenle yang masuk ke area dapur.
"Diam Zhong!" galak Taeyong. Chenle hanya tertawa, meski dia kasihan juga pada ketiga hyungnya itu.
"Hyung, tunggu beberapa hari lagi, aku yakin Jaemin hyung sudah mau didekati kalian lagi, kata Renjun hyung dan Jungwoo hyung ini tidak akan lama. Jaemin hanya butuh ketenangan itu saja." ujar Chenle berusaha menghibur ketiga hyungnya itu.
"Baiklahhh~" sahut kegitanya lemas.
.
.
Jongin dan Sehun baru saja pulang dari rumah sakit, melakukan check up untuk kandungan Jongin. Dan sepulangnya dari sana Sehun tidak bisa tidak menghela nafas.
"Kemungkinan besar keguguran sangat besar Tuan, karena kandungan Nyonya Oh yang lemah."
Sehun melirik Jongin yang hanya diam saja sejak tadi, tangan si namja tan itu ada di perutnya yang masih rata.
"Mau mengunjungi Jaemin? Doyoung bilang Jaemin nampak murung tiga hari ini." Jongin menghela nafas.
"Bagaimana kalau dia malah tak mau melihat kita?" tanya Jongin balik. Sehun tersenyum dan menggenggam jemari Jongin.
"Kita coba dulu ya?" Jongin akhirnya mengangguk. Sehun membelokkan mobil ke arah asrama Neo.
Sampainya di sana mereka disambut oleh Chenle dan Kun yang akan pergi keluar. Keduanya sempat menanyakan bagaimana Jaemin tapi Chenle meminta mereka berdua untuk melihat sendiri keadaan putra manis mereka.
Dan kini mereka duduk bertiga di kamar Jaemin, dengan Jaemin duduk di kasur menatap kedua orang tuanya.
"Nana marah sama mommy dan daddy?" tanya Jongin pelan, Jaemin menatap mommnya dan menggeleng kecil, lalu menunduk.
"Kalau begitu kenapa Nana tak mau memeluk mommy?" tanya Jongin dengan nada sedih, dia benar-benar ingin memeluk putra manisnya tapi takut putranya malah menjauhinya.
"Mommy" Jaemin merangsek mendekati sang mama dan memeluknya erat, lalu menangis.
"Hiks mommy jangan bertengkar lagi dengan daddy, Nana takut hiks" Jongin membalas pelukan erat Jaemin.
"Maafkan kami sayang" Jongin mengusap punggung Jaemin, Sehun pindah duduk di sebelah keduanya dan ikut memeluk dua manusia manis kesayangannya.
"Jangan bertengkar lagi" lirih Jaemin, Jongin dan Sehun saling pandang dan mengangguk.
"Tidak akan lagi sayang" jawab Jongin.
'Setidaknya tidak di depannya'
"Bagaimana baby?" tanya Jaemin pada sang mommy. Saat ini Jaemin berbaring diantara kedua orang tuanya di kasurnya.
"Begitulah" jawab Jongin. Jaemin menatap mommynya dengan cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] How to Get Jaemin?
FanfictionKisah keseharian Jaemin di asrama bersama dua puluh pemuda yang menginginkannya, dari yang paling berani, tsundere, dan paling pemalu. Dari yang ingin Jaemin menjadi 'adik'nya, 'kakak'nya, 'ibu'nya, 'seme'nya dan 'uke'nya. ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like D...