RS
Sehun duduk di depan kamar rawat Jongin, dia menengadahkan kepalanya menatap langit-langit rumah sakit. Sehun ingat bagaimana dia dan Jongin bertengkar hebat mengenai janin yang sekarang sudah tiada itu, membuat Jaemin ketakutan pada mereka. Sehun ingat jelas bagaimana Jongin begitu keras kepalanya mempertahankan bayi dalam kandungannya, meski dia tahu bahwa kandungannya sangat lemah dan rawan. Sehun bahkan juga ingat bagaimana senyum Jongin setiap pagi saat dia tengah mengelus perutnya sendiri. Sehun ingat semua itu.
Hari ini sebenarnya Sehun sudah merencanankan banyak hal, dia akan menjemput Jaemin setelah urusannya dengan Johnny selesai, dia akan membawa Jaemin dan Jongin pergi makan bersama, sudah lama mereka tidak makan bertiga semenjak Jaemin tinggal di asrama. Sehun sudah menyewa restorannya, sudah memilihkan menu apa saja yang akan mereka makan, dan itu semua kesukaan Jaemin dan Jongin. Sehun sudah membayangkan mereka akan menghabiskan hari mereka dengan penuh canda tawa. Tapi semua itu hanya angannya, ekspektasinya, realita yang dia hadapi sekarang sangat menyedihkan, bahkan Sehun tidak pernah membayangkan dirinya akan mengalami hal ini.
Putra manisnya jadi korban pemerkosaan, bahkan sekarang keadaannya sangat kritis. Dokter pun mengatakan kemungkinan pasien memiliki trauma sangat tinggi, dan Sehun takut putra manisnya akan takut pada dirinya. Belum selesai masalah putranya, Jongin istrinya harus mengalami keguguran karena Jongin yang menangis terlalu banyak dan shock, kandungan Jongin lemah, dia berniat tak ingin memberitahukan keadaan Jaemin pada Jongin, tapi perasaan sang ibu sangatlah peka, dia terus menghubungi Sehun dan menanyakan keadaan Jaemin, hingga Sehun harus meminta Mark membawa Jongin ke RS, dia bodoh, seharusnya dia tidak membawa istrinya, dan kini istrinya keguguran, calon bayi yang belum sempat ia sapa sudah menghadap Tuhan terlebih dahulu.
Sehun tak tahu harus apa sekarang, putra manisnya dan istri tercintanya membutuhkannya tapi dia sendiri sekarang sedang jatuh. Dia merutuki kebodohannya sendiri dan kelalaiannya dalam menjaga dua malaikatnya.
"Paman" Sehun menoleh dan melihat Mark berdiri tak jauh darinya.
"Hm?"
"Jaemin..."
"Ada apa dengannya?" Sehun menegakkan badannya.
"Dokter bilang dia... koma"
"M-Mwo?"
Tuhan, cobaan apalagi sekarang yang kau berikan padaku.
.
.
Jongin membuka matanya secara perlahan, sinar lampu membuatnya silau. Dia menatap sekelilingnya, tahu dia ada di rumah sakit, dia mencoba untuk bangun tapi sakit luar biasa ia rasakan di perutnya. Saat tangannya meraba perutnya dia terkejut.
"P-Perutku" lirihnya, dia harap ini mimpi, dia harap apa yang dia pikirkan tidak terjadi.
CKLEK
Suaminya masuk dengan langkah lemas, Jongin melihat kantong mata di bawah mata suaminya.
"S-Sehun" Sehun yang tadi menunduk kini mendongak, matanya berair, akhirnya satu malaikatnya bangun juga. Dia melangkah cepat mendekati bangkar Jongin dan memeluk istrinya erat, sangat erat.
"Sehun, b-bayinya..." Sehun tidak menjawab tapi mengeratkan pelukannya, Jongin paham, tidak perlu jawaban untuk mengetahui apa yang terjadi padanya. Dia tahu dia gagal menjaga titipan Tuhan padanya. Air matanya mengalir.
"M-maafkan aku Sehun maafkan aku" Sehun menggeleng, dia tak menyalahkan Jongin atas kepergiaan bayi mereka, Sehun percaya itu sudah takdir mereka, Tuhan sangat sayang pada anak-anaknya sehingga tiga anaknya sudah dipanggil lebih dulu, pertama Haowen, Taeoh, dan kini calon bayi yang bahkan belum membentuk janin sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] How to Get Jaemin?
FanfictionKisah keseharian Jaemin di asrama bersama dua puluh pemuda yang menginginkannya, dari yang paling berani, tsundere, dan paling pemalu. Dari yang ingin Jaemin menjadi 'adik'nya, 'kakak'nya, 'ibu'nya, 'seme'nya dan 'uke'nya. ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like D...