Perselisihan

4.6K 608 38
                                    

Asrama

Jaehyun benar-benar sudah pasrah saja dengan penghuni asrama yang menjauhinya dan bahkan sangat memusuhinya seperti para penghuni lantai Dream, Jungwoo, Doyoung, Winwin, Yuta, Yangyang, dan Lucas. Sisanya bersikap netral meski mereka mengatakan kecewa pada sikap Jaehyun.

"Aku pergi dulu John hyung" Johnny yang ada bersamanya mengangguk.

"Hati-hati" ujar Johnny sebelum kembali fokus pada kerjaannya yang sekarang menjadi pengganti Sehun sementara.

Jaehyun setidaknya masih bisa bersyukur karena penghuni  tertua seperti Taeil, Johnny, dan Taeyong tidak memendam amarah berlebih padanya, meski mereka kecewa berat padanya.

Jaehyun hari ini ingin pergi ke rumah sakit lagi menjenguk Jaemin sebentar seperti yang biasa dia lakukan secara diam-diam sebelum pergi ke kampusnya.

Saat sampai digarasi dan hendak mengendarai motornya, dia dibuat terkejut setengah mati saat melihat motornya sangat kotor, bahkan motornya berada di tempat paling ujung, benar-benar diasingkan dari motor yang lain.

"Mereka" gumamnya dalam geraman. Dia tahu benar siapa pelakunya, siapa lagi kalau bukan Haechan dan Jisung? Jaehyun masuk kembali ke asrama, tepat di sana penghuni lainnya kecuali Mark dan Taeyong sedang duduk santai di ruang tengah.

"Tidakkah kalian kekanakkan?" tanya Jaehyun, membuat semua orang menatapnya.

"Maksudmu?" tanya Haechan datar, dia tahu itu ditujukkan padanya.

"Aku tahu aku salah, tapi apa kalian harus sampai membuat motorku kotor? Beberapa hari lalu aku nyaris kecelakaan karena kalian membuat rem mobilku blong" dia tahu dia salah, tapi apa memang harus kematian sebagai balasannya?

"Jaehyun, pakai motor hyung saja" Taeil dengan tenang memberikan kunci motornya pada Jaehyun, si pemuda Jung itu segera melangkah pergi dengan langkah kesal, namun belum sampai dia sampai garasi, perkataan Jeno membuatnya diam.

"Kau hanya nyaris kecelakaan, bukan benar kecelakaan. Senang tahu kalau kau salah, tapi..." Jeno berdiri dari posisinya dan menghadap pada Jaehyun.

"Apa kau harus sadar setelah hal buruk terjadi, hm?" Jeno melangkah mendekati Jaehyun yang berdiri membelakanginya.

"Tingkat kepekaanmu pada sekitar sangat rendah, nol, dan kau baru sadar setelah korban yang mirisnya sangat kau cintai, jadi korban dari ketidakpekaanmu pada sekitar. Aku bisa saja memaafkanmu, tapi butuh waktu, hati-hati di jalan." Jeno berbalik dan pergi ke kamarnya. 

"Jaehyun, segeralah pergi sebelum yang lain makin marah" ujar Ten, dan Jaehyun langsung pergi dari sana.

Seperginya Jaehyun dari sana, Jungwoo menatap Taeil dan Ten.

"Kalian ada dipihaknya?" tanya Jungwoo, Taeil menatap Jungwoo tepat di mata.

"Jungwoo, aku tahu kau marah dan kecewa padanya, aku pun juga merasakannya, tapi tidak dengan memusuhinya masalah akan selesai." Jungwoo berdiri dan berdecih sebelum pergi dari sana. Taeil cukup kaget dengan tingkah Jungwoo, namun dia berusaha diam.

"Hyung" Taeil dan lainnya menatap Renjun.

"Kami tahu kami juga salah karena memusuhi Jaehyun hyung, meski itu bukan kesalahannya keseluruhan, tapi dia tetap terlibat di dalamnya, jika dia mau mendengarkan apa yang dikatakan Jungwoo hyung, kejadian ini tidak akan pernah terjadi, Nana masih ada diantara kita. Kejadian yang menimpa Jaemin akan meninggalkan trauma pada Jaemin. Aku dan Jungwoo sama-sama pernah menangani kasus seperti ini, seperti contoh saja Moonbin hyung-" Renjun berhenti sejenak, melihat penghuni asrama lainnya.

"-Moonbin hyung adalah korban pertama Eunwoo hyung, bahkan mereka sampai punya anak, Moonbin hyung diperlakukan sama seperti Jaemin, bahkan Jaemin masih bisa dikatakan lebih baik karena Moonbin hyung disekap berhari-hari dan diperkosa berkali-kali hingga hamil, Moonbin hyung bahkan tidak bisa melihat rupa putranya sendiri, Moonbin hyung stres dan menjadi nyaris gila karena terus terbayang kejadian buruk itu, meski Eunwoo hyung adalah tunangannya sendiri." semua diam.

[BXB] How to Get Jaemin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang