Kedekatan yang Meresahkan

5.6K 663 61
                                    

Asrama NEO

Akhir-akhir ini aktivitas di asrama berjalan seperti biasanya. Keributan pun juga masih berjalan dengan biang yang sama, Renjun, Haechan, Taeyong, Doyoung, Kun dan Ten, bahkan terkadang Chenle dan Jisung ikut menyumbang suara. Hari-hari Jaemin semakin ramai dan rusuh, bahkan kata 'damai' sudah mulai social distancing dengannya.

Hari ini Jaemin akan berangkat mengajar ke sekolah diantar Jaehyun, karena sekalian si pemuda Jung itu pergi ke tempat rekannya.

Semua penghuni asrama sudah mulai satu per satu keluar dari asrama untuk melakukan kegiatan rutin mereka. Bekerja dan Sekolah. Jaemin sendiri pun sudah siap dengan peralatan mengajarnya.

"Sudah Na?" Jaehyun menghampirinya dengan pakaian casual.

"Sudah hyung, ayo berangkat." Jaehyun dan Jaemin pun akhirnya meninggalkan area asrama.

.

.

Selama di sekolah, Jaemin tetap bekerja layaknya guru seperti biasa. Benar-benar kegiatan yang sama yang terulang setiap hari.

Menjelang sore, saat semua guru sudah pulang Jaemin masih tinggal di ruang guru, dia sudah bilang pada Taeil kalau dia akan pulang terlambat hari itu. Tiba-tiba saat sedang mengerjakan materi, ada pesan masuk ke ponselnya, saat dibaca pesan itu dari Eunwoo yang mengatakan ingin menjemput Jaemin dan mengajaknya makan. Tanpa curiga Jaemin menyetujuinya, dia lantas segera membalas pesan tersebut, selesainya dia pun secepat mungkin menyelesaikan pekerjaannya hari itu.

Saat Jaemin baru saja keluar dari gedung sekolah, ponselnya kembali berbunyi menandakan ada pesan masuk. Itu dari Jungwoo. Namja Kim itu bilang akan menjemput Jaemin karena dia kebetulan baru saja akan pulang dari rumah sakit. Jaemin bingung, dia ingin membalas kalau dia sudah akan pergi dengan Eunwoo tapi entah mengapa ia merasa takut untuk membalas. Hingga mobil Eunwoo sampai terlebih dulu di depan Jaemin.

"Nana? Apa sudah menunggu lama?" Jaemin menggeleng. Dengan senyum manis Eunwoo membawa Jaemin masuk ke dalam mobil. Yang tidak Jaemin sadari, mobil Jungwoo sudah ada di belakang mobil Eunwoo. Sebenarnya bukan mobil Jungwoo, dia tadi pinjam mobil Dejun karena mobilnya sedang ada di bengkel.

"Sudah makan, Na?" Jaemin menggeleng.

"Aku baru saja selesai hyung, hyung sendiri?" tanya Jaemin balik, Eunwoo dengan tenang menjalankan mobilnya.

"Belum, ayo makan." Jaemin mengangguk setuju, ia juga segera membalas pesan Jungwoo yang mengatakan ia pergi dengan Eunwoo, karena si manis tak bisa bohong dia jujur saja. Tak lama ada balasan dari Jungwoo yang mengatakan kalau dia langsung pulang.

Sedang Jaemin dan Eunwoo dalam perjalanan ke tempat makan, Jungwoo hendak pergi dari sekolah tapi urung saat sebuah pesan masuk ke ponselnya. Saat dia membacanya itu dari Yugyeom, teman seline Jaehyun yang lain. Mereka sempat tukar nomor telpon saat Yugyeom berkonsultasi ke rumah sakit mengenai ibunya dan saat itu Jungwoo yang sedang berjaga.

"Dia memintaku bertemu? Ada apa?" gumamnya, tak mau berpikir lagi dia pun segera pergi menuju cafe yang alamatnya diberikan oleh Yugyeom.

Sampainya di cafe, Jungwoo segera mencari Yugyeom, dan dia menemukan pemuda itu ada di sudut cafe dekat jendela.

"Yugyeom hyung"

"Oh? Kau sudah sampai? Duduklah dan pesan dulu." Jungwoo mengangguk, ia pun memutuskan untuk memesan sebelum mulai berbicara dengan Yugyeom.

"Jadi ada apa hyung?" tanya Jungwoo.

"Itu- kau tahu Jaemin dekat dengan kami? Line 97?" Jungwoo mengangguk.

"Jaehyun hyung bilang kalian berkenalan dan bertukar nomor telepon. Ada apa?" tanya Jungwoo balik.

"Aku cemas akan Eunwoo dan Jaemin." jawab Yugyeom langsung.

"Katakan!" desak Jungwoo.

"Mereka semakin dekat, aku tak masalah Jaemin dekat dengan siapapun, lagipula aku juga orang asing, tidak ada hak untukku melarangnya. Tapi, Eunwoo, aku mengkhawatiran Eunwoo, kau tahu sendiri apa yang terjadi pada Moonbin dulu kan?" Jungwoo mengangguk.

"Moonbin bahkan sampai sekarang tak bisa melihat rupa anaknya sendiri karena anaknya memiliki rupa yang dominan Eunwoo hyung, membuat trauma lamanya kembali." ujar Jungwoo.

"Aku sudah memperingatkan Eunwoo agar tidak main-main dengan Jaemin, aku bahkan juga meminta Jaehyun untuk menjauhkan Jaemin dari Eunwoo sebisanya, tapi Jaehyun keras kepala dan mengatakan jika aku terlalu menaruh curiga pada Eunwoo." Jungwoo menghela nafas mendengarnya.

"Aku juga sudah meminta Jaehyun hyung untuk mengawasi Eunwoo hyung, tapi sepertinya dia tak terlalu memperdulikan itu, Jaehyun hyung kan tidak tahu bagaimana tingkah Eunwoo hyung di luar circle 97 kalian." ujar Jungwoo sembari menyesap latte pesanannya.

"Sebelum kemari aku hendak menjemput Nana tapi ternyata aku keduluan oleh Eunwoo hyung." Yugyeom menatap Jungwoo kaget.

"Mereka pergi kemana?" Jungwoo menggeleng tak tahu.

"Aku belum sempat mengikutinya karena kau menghubungiku tadi, hyung." Yugyeom menghela nafas.

"Tapi aku punya firasat untuk hari ini Jaemin akan baik-baik saja." ujar Jungwoo.

"Semoga"

.

.

Jaemin diantar pulang oleh Eunwoo pukul sembilan malam. Mereka setelah makan sempat pergi jalan-jalan sebentar, kebetulan Jaemin ingin menyegarkan pikirannya.

"Terima kasih hyung"

"Sama-sama, Na, kalau begitu hyung pergi dulu ya?" Jaemin mengangguk, ia baru masuk pagar setelah melihat mobil Eunwoo pergi.

Saat masuk ke dalam asrama, Jungwoo sudah menunggunya di ruang tengah.

"Jungwoo hyung?"

"Halo Na~ bagaimana jalan-jalannya, hm?" Jaemin mendekat dan duduk di sebelah Jungwoo.

"Emm~ lumayan menyenangkan, maaf ya hyung tadi Nana-" Jungwoo terkekeh dan menggeleng.

"Kalau kau sudah pulang dengan selamat hyung senang, segera naik dan bersihkan dirimu, ne?" Jaemin mengangguk menurut, ia pun segera naik dan masuk ke kamarnya.

Sedangkan Jungwoo di bawah mengirim pesan pada Yugyeom kalau Jaemin sudah tiba di rumah dengan selamat tanpa lecet sekecil pun.

Saat Jungwoo hendak naik ke lantai kamarnya berada, lagi-lagi ponselnya berbunyi.

"Suster Nam lagi? Ada apa?" gumamnya. Dia pun segera mengangkat telponnya.

"Hal-"

"JUNGWOO SSAEM! PASIEN MOONBIN BERUSAHA BUNUH DIRI!"

"Mworago?!"

"Kami sudah membawanya ke rumah sakit umum untuk segera ditangani, kami mohon kehadiran Anda untuk menjadi wali, keluarga Moon sudah tidak bisa dihubungi lagi." Jungwoo merasa kepalanya sakit tiba-tiba.

"Saya segera ke sana." Jungwoo mematikan sambungannya dan pergi ke lantai Dream mencari Jeno.

"Jeno-ya kau ad-"

"Ayo hyung berangkat, aku tahu apa yang ingin kau sampaikan." Jungwoo terdiam sesaat.

"Aku kira kau tidak tahu hal mengenai Moonbin." gumam Jungwoo. Jeno tersenyum kecil.

"Tidak mungkin aku tidak tahu kabar dari hyung manisku yang sudah lama tidak aku lihat itu." Jungwoo tersenyum kecil.

"Hubungi orang tuamu dan kita ke sana setelah aku ganti celana panjang." Jeno mengangguk, dan Jungwoo segera naik ke lantai paling atas.

'Eunwoo hyung tidakkah ada niat dihatimu untuk mengunjungi Moonbinnie?'

.

.

.

-tbc-

*vote dan komennya yaw~

[BXB] How to Get Jaemin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang