Mama

4.3K 563 40
                                    

RS

Sehun berdiri di depan seorang pria manis bermata bulat yang mengingatkannya pada rusa, dan seorang pria tinggi yang Sehun kenal dengan baik siapa pria itu. Mark menatap Sehun dengan pandangan memohon.

"Paman, biarkan mama bertemu Nana ya? Hanya sebentar, boleh ya?" Sehun menghembuskan nafasnya pelan.

"Masuk saja sana" Sehun berucap sembari melangkah pergi dari sana, Mark meringis melihat respon Sehun pada keluarganya, terutama Mamanya.

"Mark, apa- apa Nana mau melihat mama?" tanya pria manis itu, Luhan, mama tiri Mark sekaligus mama kandung Jaemin.

"Coba saja dulu ya ma?" Kris, pria tinggi di samping Luhan yang merupakan kepala keluarga Wu itu menghela nafas.

"Kita coba saja dulu, bukannya kau bilang ingin memperbaiki masa lalumu?" tanya Kris, Luhan diam dan mengangguk pada akhirnya. Mark pun mengetuk pintu, setelah mendengar suara Jongin dari dalam Mark membuka pintunya.

"Bibi" sapa Mark, Jongin tersenyum membalasnya, dia baru saja selesai menyuapi putra manisnya. Namun senyum Jongin luntur saat melihat sosok di balik Mark. Jongin tidak mungkin lupa sosok manis rupawan di balik punggung Mark, sosok manis yang pernah menjadi cinta pertama suaminya.

"Hai Jongin" Jongin mengangguk kecil dengan senyum tipis. Jaemin memandang tidak paham pada mommynya yang mendadak diam.

"Mommy kenapa? Mommy sakit?" tanya Jaemin, Jongin menggeleng dengan senyuman.

"Tidak, mommy baik-baik saja. Jaeminnie ada yang ingin mommy kenalkan" Jaemin menatap bingung.

"Siapa mom?" Jongin menarik lengan kecil Luhan dan membawanya mendekat pada Jaemin.

"Ini, namanya Luhan Wu, mamanya Mark, dan mama kandung Jaeminnie" kepalanya langsung menoleh pada sosok Luhan yang berdiri di samping Jongin.

"Ma... ma?"

.

.

Jongin menghampiri Sehun yang duduk di taman belakang RS bersama Taeyong yang tadi tidak jadi masuk kamar Jaemin karena ada Luhan.

"Sehunnie" Sehun dan Taeyong yang sedang berbincang terpaksa berhenti dan membalik badan, melihat Jongin yang menghampirinya.

"Aku mencarimu dari tadi" Sehun mengulurkan tangannya dan disambut baik oleh sang istri, dan kini Jongin duduk di sebelahnya.

"Aku di sini bersama Taeyongie, maaf tidak memberi tahumu." Jongin mengangguk kecil.

"Ne Sehunnie"

"Hm?"

"Kalau Nana lebih memilih bersama Luhan dan Mark bagaimana?" tanya Jongin setelah terdiam beberapa lama.

"Entah, ikhlaskan saja mungkin" jawab Sehun pelan. Taeyong yang merasa ini bukan masalahnya memilih untuk undur diri.

"Tapi aku tak ingin berpisah dengan Jaemin" lirih Jongin, sudah kehilangan ketiga anaknya, dia tak ingin kehilangan Jaeminnya. Air mata tanpa sadar turun dari mata Jongin.

"Sehunnie, maafkan aku, aku tidak becus menjadi istri, maafkan aku, karena kelemahanku kita kehilangan anak-anak kita" Sehun memeluk Jongin dan mengusap punggung istrinya.

"Jangan salahkan dirimu, jangan Nini jangan" bisik Sehun. Dia ikut menangis saat mendengar isakkan lirih sang istri.

"Maafkan aku Sehun maafkan aku" Sehun menggeleng dan hanya bisa menciumi pucuk kepala sang istri dengan penuh kasih. Dia tak pernah sekalipun menyalahkan istrinya perihal kepergiaan ketiga anaknya.

[BXB] How to Get Jaemin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang