RS
Ini sudah seminggu semenjak Jaemin bangun, Taeyong hanya menunggunya di luar. Tidak satu langkah pun dia berani masuk ke dalam ruang rawat Jaemin, dia baru berani masuk saat Jaemin telah terlelap. Sehun sendiri jadi menyibukkan dirinya di kantor, dia hanya datang ke RS saat malam telah tiba, saat putra manisnya telah tidur. Jongin yang cemas akan keadaan Sehun meminta Johnny secara pribadi untuk mengawasi suaminya, sementara ia akan merawat Jaemin yang tidak mau ditinggal.
Mark dan Sungchan, dua dominan yang bisa masuk ke dalam dan bertemu dengan Jaemin, itu pun mereka hanya cuma tatap muka, tidak ada sentuhan lebih, hanya Jongin yang bisa menyentuh putranya.
Pagi ini seperti biasa Jongin menemukan Taeyong yang tengah memejamkan mata di depan kamar rawat Jaemin. Senyum sedih terbentuk di bibir kissable Jongin.
"Taeyong-ah" dengan pelan Jongin mengguncang tubuh si pemuda Lee yang tengah menutup mata itu.
"Hmm?" Taeyong yang terusik bergumam, perlahan matanya terbuka dan menemukan Jongin berdiri di sisinya.
"Bibi Oh" Taeyong mengusap wajahnya, lagi-lagi dia ketiduran di depan kamar rawat Jaemin.
"Kau tidur di sini lagi, hm?" tanya Jongin sembari mengusap rambut Taeyong, pemuda Lee itu mengangguk kecil.
"Mandilah di dalam, Jaemin masih tidur." Taeyong menurut, dia membawa tasnya untuk masuk ke dalam kamar rawat Jaemin, dengan langkah pelan dia menuju kamar mandi dan mandi. Tidak butuh waktu lama dia selesai mandi dan sudah nampak lebih fresh.
Selesai dengan bersih dirinya, dia mendekati ranjang Jaemin, ingin rasanya Taeyong mengusap kepala Jaemin dan memegang jemari namja kesayangannya, tapi tidak bisa, dia takut apa yang ia lakukan akan membangunkan Jaemin dan membuatnya histeris nanti.
"Cepat sembuh Nana dan kembalilah tersenyum, hyung selalu menunggumu" selepas mengatakan itu Taeyong membawa tasnya keluar dari kamar rawat Jaemin, di depan ada Sehun dan Jongin, juga Mark dan Sungchan.
"Taeyong" sapa Sehun, Taeyong membalasnya dengan senyuman.
"Bibi Oh, Paman Oh, saya permisi, saya akan datang lagi nanti jika urusan saya sudah selesai" pasangan Oh itu mengangguk.
"Hati-hati di jalan, Yongie" Taeyong mengangguk, dia membungkuk lalu pergi dari sana setelah menepuk bahu Mark dan Sungchan.
.
.
Studio Tari
Ten mendekati Taeyong yang sejak tadi menari tanpa henti, Ten sebenarnya tak masalah dengan Taeyong yang sejak tadi menari, tapi yang membuat Ten tidak tahan adalah lagu-lagu yang digunakan Taeyong adalah lagu sedih.
"Hyung, sudah, sebentar lagi anak-anak akan tiba, istirahatlah sebentar, simpan staminamu untuk mengajar." tegur Ten, Taeyong melirik si mungil Park itu dan mengangguk kecil.
"Ten-ah, bisa minta tolong?" tanya Taeyong setelah dia mematikan musik.
"Minta tolong apa hyung?" tanya Ten.
"Nanti aku akan pulang lebih awal, tolong nanti kau urus siswaku yang ikut sesi sore hingga malam, bisa?" Ten mengangguk saja.
"Nanti aku ajak Winwin agar aku tidak sendiri." Taeyong mengangguk saja.
"Ajak saja Jisung sekalian, anak itu tubuhnya tidak bisa diam." Ten mengangguk. Tak lama para siswa itu datang dan mereka mulai latihan.
.
.
Asrama
Jeno menghela nafas, dia melirik salah satu hyungnya yang kini duduk di sampingnya dan sedang fokus pada laptopnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BXB] How to Get Jaemin?
FanfictionKisah keseharian Jaemin di asrama bersama dua puluh pemuda yang menginginkannya, dari yang paling berani, tsundere, dan paling pemalu. Dari yang ingin Jaemin menjadi 'adik'nya, 'kakak'nya, 'ibu'nya, 'seme'nya dan 'uke'nya. ⚠️🅱️❌🅱️⚠️ ‼️Don't Like D...