Uri Nana

5.4K 641 49
                                    

Sehun berdiri menatap bangkar putranya. Di sana ada Taeyong yang tengah meletakkan kepalanya di samping lengan Jaemin sembari menggenggam jemari putranya. Sehun meletakkan selimut pada punggung Taeyong, dia duduk di sofa yang ada di sana. Jongin dia tinggal karena sedang tidur saat ini, dia ingin mengecek keadaan putranya yang masih belum bangun.

Sudah masuk hari ke-15, tapi putranya belum kunjung membuka matanya. Dan selama 15 hari ini, Taeyong dan Mark bergantian menjaganya. Sehun tak menyalahkan penghuni lain yang tidak mau menjaga Jaemin, karena Sehun tahu mereka pasti akan menangis jika melihat Jaemin. Sehun pernah memergoki Jeno dan Haechan berdiri di depan kamar rawat anaknya dan menangis dalam diam sebelum akhirnya pergi.

Sehun menatap Taeyong dan Jaemin yang ada di depannya. Sebuah senyum terukir kecil, kehadiran Taeyong membuat bebannya sedikit terangkat. Dia bisa tenang meninggalkan anaknya saat dia harus menemani Jongin.

"Mungkin jika aku menyerahkan dia padamu, aku bisa tenang" gumam Sehun. Puas melihat anaknya dan Taeyong, dia berdiri dan keluar kamar, namun sebelum itu dia sempat memfoto keduanya. Dia kembali menuju kamar istrinya, namun saat hendak melangkah pergi, dia melihat siluet yang nampak familiar untuknya.

"Jung Jaehyun" gumamnya, sebelum dia kembali melangkah menuju kamar rawat istrinya. Dia tidak terkejut melihat Jaehyun berdiri di sana, tidak sekali dua kali dia melihat pemuda Jung itu berdiri di sana.

Sehun hanya bisa mendoakan jika Jaehyun akan selamat dari amukan Jongin jika si beruang manis kesayangannya sudah sembuh benar.

CKLEK

"Eh? Kau bangun sayang?" Sehun segera mendekati bangkar istrinya saat dia melihat istrinya duduk.

"Darimana?" tanya Jongin saat Sehun sudah duduk di kursi samping bangkarnya.

"Dari kamar Jaemin, kenapa terbangun, hm?" Sehun meraih jemari Jongin dan mengusapnya.

"Tidak ada apa-apa, aku terbangun begitu saja, Nana kita bagaimana?" Sehun tersenyum lemah dan menggeleng.

"Masih sama" jawab Sehun, Jongin menghela nafas sebelum wajahnya yang tadi penuh harap, berubah murung.

"Apa dia sendiri?" tanya Jongin yang dijawab gelengan kepala oleh Sehun.

"Ada Taeyong bersamanya, mereka manis sekali tadi" Sehun menunjukkan sebuah foto yang sempat ia ambil tadi sebelum pergi. Jongin tersenyum melihat Taeyong tidur sembari menggenggam jemari Jaemin.

"Jaemin beruntung dicintai oleh namja sepertinya" ujar Jongin, Sehun mengangguk, ia menarik ponselnya kembali lalu mematikannya, tanda ia tak mau diganggu oleh panggilan jenis apapun.

"Aku akan ikhlas jika Taeyong nanti yang membawa Nana kita" Sehun mengangguk.

"Memang lebih banyak yang lebih baik dari Taeyong di luar sana, tapi aku hanya bisa percaya pada Taeyong untuk menjaga Nana kita" ujar Sehun, Jongin mengangguk.

"Sehunnie, bisa peluk aku?" Sehun melepas sepatunya dan naik perlahan ke bangkar Jongin, si manis sendiri memberi ruang pada suaminya agar bisa berbaring di sebelahnya.

"Sini" Jongin langsung masuk ke dalam pelukan Sehun.

"Sehun"

"Hm?"

"Nana, akan baik-baik saja kan?" tanya Jongin cemas, Sehun mengangguk.

"Kita akan lakukan apapun untuk membuatnya selalu dalam keadaan baik" Jongin menghela nafas pelan.

"Memang harusnya dia tidak kembali ke Korea" ujar Jongin pelan.

"Sudah terlambat sayang untuk menyesali itu, tapi jika Nana tidak kembali kemari, Mark tak akan pernah bisa bertemu adiknya, Taeyong tak akan bertemu dengan Jaemin." Jongin tertawa kecil mendengar perkataan sang suami, tak lama kemudian hening melanda keduanya.

[BXB] How to Get Jaemin?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang