Graduation √

229 18 2
                                    

Selamat Membaca !

— Graduation
♪ ♬ Sampai Jumpa -  Endank S ♬ ♪

— Graduation ♪ ♬ Sampai Jumpa -  Endank S ♬ ♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hari dimana mereka untuk kelas XII melaksanakan ujian yang tentunya sangat menguras energi pikiran dan otak hanya untuk mencari jawaban dari soal-soal sulit.  Tapi semua itu sudah mereka lewati, rasanya sangat senang namun ketegangan semakin dekat, para anak kelas XII berkumpul dilapangan Resinda, kepala sekolah mengumumkan bahwa semuanya seratus persen lulus dengan nilai yang cukup baik. Mereka berteriak histeris, tidak ada yang tidak terkejut dengan pemberitahuan dari kepala sekolah.

"Woilah kita lulus !" suara teriakan Madika berhasil membuat semua kelas 12 heboh dan ikut berteriak senang dan berpelukan satu sama lain. 

Tentu, semuanya berpelukan bersama terutama Senja,Madika,Refqi,David,Zefan berpelukan erat, kapan lagi mereka akan berpelukan seperti ini disekolah yang mungkin tidak lagi mereka tempati dikemudian hari dimana masa putih abu-abu hanya sebuah kenangan. 

Sedangkan Pelangi, Atika, Rara, dan Atun ikut bergabung ke dalam pelukan Senja dan kawan-kawan, mereka saling merangkul. Rasanya berat jika suatu saat mereka benar-benar berpisah ke jalannya masing-masing. 

Suara sorak sorai mulai terdengar, pelukan mereka semakin erat dan merangkul dengan memutar kesana-kemari. Semuanya memenuhi lapangan dan mencoret sesuka hati diseragam teman-teman yang lain, tiba-tiba dalam hitungan yang cepat smoke boom yang dipegang oleh Senja mulai mengeluarkan kabut warna-warni yang memenuhi lapangan Resinda. Dengan begitu, mereka semakin masuk kedalam suasana yang sangat seru. Banyak tetesan mata yang keluar tanpa sadar, saking senangnya. Namun dibalik senang ada banyak kesedihan dan kenangan di Resinda.

Waktu terlalu cepat berjalan, sehingga kenangan yang mereka dapatkan seperti kurang untuk dinikmati. Bagaimana pun juga masa putih abu-abu adalah masa remaja yang mungkin tidak bisa lagi mereka rasakan dikemudian hari.

"PAK IKHSAN SAYA LULUS PAK!" Seru Madika berjingkrak kesenangan, tatapan bangga dari pak Ikhsan mulai terlihat dan tertawa kecil melihat kelakuan anak muridnya.

"AGHKKK! DEMI APA KITA LULUS! IH, GUE GAMAU PISAH SAMA LO SEMUA WOY!" kata Atika, sudut matanya mulai berkaca-kaca, Atika bukan cewe yang mudah menangis tapi kali ini ia tidak bisa menahannya.

Mendengar suara Atika yang sedu, mereka semakin sulit untuk melepaskan masa remajanya. Persahabatan yang mereka jalani dan penuh masalah disekolah, suatu saat hanya sebagai kenang-kenangan. Semuanya berharap persahabatan ini akan berjalan panjang tiada akhir.

"Tik, Makanan yang lo buat tadi pagi ternyata makanan terakhir yang gue makan dikelas. Gue ga bisa rebutan makanan sama lo lagi nyed!" Madika cemberut dengan wajah sedihnya.

Senja & Pelangi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang