Pengumuman √

821 127 50
                                    

Happy Reading!

— Pengumuman.
♪ ♬ Call me mybe  ♬ ♪

Kalau ada Senja pasti ada Pelangi, harus tetap begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ada Senja pasti ada Pelangi,
harus tetap begitu. 



Pagi ini Pelangi sudah siap dengan seragam nya, rambut hitam lurus yang dibiarkan terurai dan sedikit polesan make up yang tidak mencolok.

Pelangi beranjak turun menemui keluarganya diruang makan.

"Good morning semua!" Pelangi mengambil sepotong roti lalu mengoles nya dengan Selai coklat dan sedikit taburan meses.

"Morning juga sayang." balas Wenda, Ibu Pelangi yang masih fokus memakaikan dasi Tama.

"Morning too anak papa yang cantik." balas Tama, selaku ayah dari Deska dan Pelangi.

"Pelangi lo berangkat diantar siapa?" tanya Deska, laki-laki tinggi yang menurut Pelangi sangat menyebalkan dirumah ini.

Pelangi mengerut keningnya bingung.

"Diantar sama Senja dong." balas Pelangi dengan alis yang dinaikan ke atas, tentu Deska memutar bola matanya malas.

Beberapa menit kemudian, terdengar suara deruman motor yang berhenti didepan teras rumahnya.

Pasti Senja.

"Senja? Siapa kok papa gatau." tanya Tama menatap anak perempuannya dengan bingung.

"Pacarnya Pelangi pah." jawab Deska malas.

"Pelangi punya pacar? " tanya Tama lagi.

"Iya," jawab Pelangi cepat tanpa rasa takut, keluarga Pelangi terbilang cukup santai jadi hal seperti ini terdengar biasa saja selagi tidak melewati batas.

Tok ! Tok

"Assalamualaikum." ucap laki-laki tinggi dengan tas hitam yang disangkut di bahu kanannya dan jam tangan yang melingkar sempurna dipergelangan tangannya yang kini sedang menunggu pintu terbuka.

"Mah, biar aku aja yang buka." sarkas Pelangi dengan cepat langsung berjalan dan membuka pintu saat mendengar suara Senja.

"Waaalaikumsalam, Nja sini masuk." ajak Pelangi dan menarik lengan milik Senja, Senja yang diam pun menurut saja.

Senja masih canggung karna saat ini ada kedatangan Tama, yang baru saja datang dari luar kota. Senja langsung mencium telapak tangan Tama dan Wenda. Sedangkan Deska dan Senja menepuk pundak satu sama lain layaknya teman.

"Oh kamu Senja?" tanya Tama.

Senja hanya mengangguk "Iya om, saya Senja."

"Yaudah duduk Senja ikut makan jangan malu-malu." ajak Tama sambil tertawa kecil.

Senja & Pelangi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang