Seharusnya.. √

266 30 20
                                    

Selamat Membaca !

-

Seharusnya ...
♪ ♬ Lara- Dialog Senja  ♬ ♪

♪ ♬ Lara- Dialog Senja  ♬ ♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Senja mengembalikan ponsel Pelangi. "Nih udah aku cancel." Pelangi mengambil ponsel dari tangan Senja dengan tersenyum.

"Senja? Kamu mau nganter kita berdua?" tanya Violla, Senja mengangguk. "Iya, kenapa?" kini Senja ikut menanya juga.

"Oh, gapapa." balas Violla mengangguk malas.

"Kalian berdua tunggu sini aku mau ambil mobil." Pelangi dan Violla mengangguk paham.

Pelangi menghela napas kasar, "Violla tadi kamu berharapnya kamu doang yang dianter Senja ya? Aku juga tadi pikirnya kayak gitu tapi ya, gimana ya.. Senja ngajak aku," ujar Pelangi dengan wajah yang dibuat Gelisah. Violla menggeram menahan emosi

"Iyaa. Emang aku berharap kayak gitu kenapa sih? Disaat aku udah ketemu Senja kamu dengan seenaknya ngerebutnya." balas Violla dengan lancang.

Mendengar hal itu Pelangi terdiam, Apa yang Violla maksud? Siapa yang merebut? Pelangi menghirup napas dalam untuk menenangkan sedikit kemarahan, sungguh Violla berkata itu dengan lancang. bahkan, asal usul Violla saja Pelangi tidak mengerti kenapa perempuan itu dengan lancang dan beraninya berkata seperti itu.

Pelangi berusaha tertawa kecil, perkataan Violla tidak begitu nyelekit dihatinya walaupun dirinya dituduh perebut? Merebut Senja dari Violla? Itu maksud dari Violla bukan. "Haha, ngawur banget sih kamu Violla. Udah deh ya Violla mending kita masuk aja ke mobil Senja." ajak Pelangi sambil menggandeng tangan Violla.

Violla menghempaskan tangan Pelangi darinya, lalu beranjak pergi meninggalkan Pelangi yang masih terdiam. "Jalan tinggal jalan, gausah pake gandengan kan bisa," ucapnya sinis.

Ini cewek kenapa sih dari tadi? Ngajak gelud mulu perasaan diajak baik-baik malah nyolot. Gumam Pelangi menatap Violla yang sudah berdiri disamping mobil Senja.

Pelangi berjalan dengan cepat lalu menyerobot Violla yang ingin membuka pintu depan. "Permisi Violla," Pelangi langsung membuka pintu mobilnya dan memasuki mobil Senja lalu duduk dengan wajah yang tersenyum menahan tawa. Pelangi tahu yang dirasakan oleh Violla, wajahnya berubah menjadi kecut dan menatap Pelangi tajam.

Pelangi membuka jendela mobilnya dari dalam melihat Violla yang masih diam berdiri. "Violla kamu ga mau masuk?" tanya Pelangi.

Dengan cepat Violla langsung membuka pintu belakang mobil Senja dengan kasar lalu menutupnya kembali.

Disisi lain Senja sudah menyadari wajah Violla yang tadinya tersenyum senang kini menjadi murung, Senja menatap Violla dari kaca spion dalamnya. Mereka saling tatap menatap.

Senja & Pelangi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang