Mencari sesuatu √

199 23 3
                                    

Happy - Reading !!

-Mencari Sesuatu
♪ ♬ Happier -Olivia R ♬ ♪

-Mencari Sesuatu♪ ♬ Happier -Olivia R ♬ ♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Melihat Bramantyo sudah pergi dari ruangannya sekarang, Senja memberanikan diri untuk melanjutkan langkahnya masuk kedalam ruangan kerja milik Bramantyo. Senja mulai berjalan melihat sekitar, Senja mengelus meja kerja Bramantyo dengan tatapan menyelidiki satu persatu laci yang berada dimeja itu, tatapannya beralih kepada pintu yang sudah rapat karena saat Senja masuk kedalam Senja sudah lebih dulu menutup pintu ruangan ini dengan rapat, namun tentu saja Senja masih tidak yakin dan ia sedikit ragu dan takut, Senja merasa lancang jika sudah mengotak-atik ruangan kerja Bramantyo.

Sial, jika terus-terusan merenung memikirkan hal seperti itu terus ia akan ketahuan nantinya, Senja dengan cepat langsung membuka laci mencari foto polaroid itu, dimana sang ayahnya ini menyimpan polaroid itu, Senja terus mencari dengan perlahan dan hati-hati.

"Mana sialan, perasaan tadi gue liat papa naruh dilaci-laci ini," umpat Senja sambil berdecak pelan. Senja tidak ingin lama-lama diruangan ini jangan sampai Bramantyo tau jika Senja disini karena hanya seorang Bramantyo yang boleh masuk ruangan ini selainnya tidak diizinkan. maka dari itu, Senja langsung bergegas keluar, sebelumnya Senja sudah membenarkan alat kerja dan berkas milik Bramantyo yang tadi berantakan dan sudah Senja bereskan. 

Tapi entah apa kebetulan saat Senja hendak keluar dari ruangan kerja sang ayah, Bu Lili datang dan terdiam menatap Senja takut dan Senja juga sama paniknya. Senja menghampiri bu Lili yang sedang membawa nampan ditangannya. "Bu sini Senja bantu," kata Senja sambil mengambil nampan dari tangan bu Lili pelan. 

Bu Lili menyerahkannya dengan ragu, "Aduh den, gausah atuh biar bu Lili aja," ujar bu Lili sopan, Senja tetap membantah ucapan dari bu Lili. 

"Bu Lili tadi liat Senja keluar dari ruangan papa ya? diem-diem aja ya bu hehe, ini Senja aja yang taruh ke belakang," Senja terkekeh tipis, bu Lili tersenyum kaku baru kali ini bu Lili melihat anak majikannya tersenyum tipis, biasanya boro-boro untuk tersenyum menyapa pun jarang.

Senja meninggalkan bu Lili untuk menaruh nampan yang berisi gelas dan mangkok yang kotor.

Sore ini Senja duduk dibalkon rumahnya ditemani semilir angin sore dan juga langit biru yang kini kian sudah berubah warna orange, Senja menghirup vapenya sesekali memandang langit orange yang semakin memikat pandangannya sekarang. dibenak pikiran Senja sekarang adalah terbayang oleh sosok perempuan, perempuan dengan rambut panjang sepinggang, dan juga seyuman yang membuat ia ikut tersenyum. namun sayangnya Senja pergi meninggalkan perempuan itu. 

"Violla?" tanpa sadari Senja memanggil nama itu,sial ia sudah berapa hari ini tidak bertemu dengan gadis itu, sedang apa dia sekarang? Senja yang tersadar dengan pikiran bodohnya pun langsung menepis jauh-jauh, tapi jika boleh jujur Senja sekarang merindukan gadis yang sebenernya tidak boleh Senja rindukan.

Senja & Pelangi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang