Hujan Menepi √

282 36 7
                                    

Selamat membaca !

— Hujan Menepi
♪ ♬ It will rain ♬ ♪

— Hujan Menepi ♪ ♬ It will rain ♬ ♪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Pelangi tidak marah jika memang Senja tidak bisa mengantarnya tadi pagi, Senja adalah pacarnya bukan supir yang setiap pagi harus menjemput dan mengantarnya pulang bukan? ya, tidak apa Pelangi bisa naik ojek online atau apapun itu, tapi saat ini yang membuatnya sedikit kecewa dengan Senja adalah mengapa Senja tidak jujur dengannya mengapa harus berbohong.

"Pelangi?" panggil Atun sontak Pelangi langsung membuyarkan lamunannya dan menaruh mangkok yang sudah dicuci di tempatnya.

"Kenapa?" balas Pelangi, Atun menatapnya seolah bertanya dengan Pelangi apakah Pelangi baik-baik saja tau tidak.

"Eum, tun makasih ya udah ngasih tau soal tadi, udah yuk ke depan udah selesai juga." ajak Pelangi kepada Atun.

Atun hanya mengangguk lalu berjalan dibelakang Pelangi dengan tersenyum yang tidak bisa dibaca. Kini keduanya menuju ke depan mereka berdua mengambil tasnya yang berada di shofa lalu melangkah lagi menuju yang lain, karena yang lain sudah diluar.

"Udah pada mau balik nih ?" tanya Atika, mereka mengangguk cepat. 

"Ntar dulu, Atun sama Pelangi aja belum keluar." kata Rara, namun seseorang yang disebut namanya pun akhirnya keluar juga memunculkan Pelangi dan Atun yang sedang berjalan ke arah mereka.

Pelangi menatap yang lain tajam, "Udah pada siap-siap aja," ucap Pelangi kesal.

"Apaan sih ini aja baru make jacket belum make helm yee kocak lo." cibir Madika yang sedang fokus memakai jacket denimnya bukan hanya Madika namun semua anak cowo sedang memakai jacket ataupun sweater.

Pelangi hanya mengangguk malas lalu memutar bola matanya malas. "Yaudah sih santai." balas Pelangi sewot.

namun tiba-tiba ada mobil yang baru saja memasuki halaman rumah Atika dengan lampu mobil yang sangat cerah membuat semuanya mengecillkan pandangannya seketika agar tidak silau. "Itu mobil bunda lu kan Tik?" tanya Madika pelan, yang lain sontak mentap Madika dengan tatapan menggoda.

"Cie ilah tau aja ini mobil mama mertua." sindir Refqi membuat semuanya ikut menggoda Madika dan Atika, keduanya hanya menatap tajam tanpa membalas ucapan yang lain dikarenakan bundanya sudah berjalan mendekati arahnya.

"Eh kok rame sekali pada mau main ya ?" tanya bunda Atika menatap semuanya kagum.

"Baru pada mau pulang bun." balas Atika mewakilkan mereka semua lalu mencium lengan bundanya,dengan cepat mereka pun ikut mencium lengan bunda Atika satu persatu katanya sih sekalian mau pamit juga.

"Oh udah mau pulang yah, berarti bunda telat dong." semuanya hanya tertawa kecil mendengar ucapan dari bunda Atika.

"Temennya udah dikasih makan?" Atika yang ditanya oleh bundanya hanya mengangguk 'iya'.

Senja & Pelangi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang