Paparazzi √

249 30 15
                                    

Selamat Membaca !

-Paparazzi
♪ ♬ Lantas - Juicy luicy ♬

-Paparazzi ♪ ♬ Lantas - Juicy luicy ♬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Udara sore ini sedikit santai, terlihat dedaunan berteberan kesana-kemari. Mobil berhenti di parkiran taman, keduanya duduk ditempat yang kosong, Violla menatap tempat ini dengan senyum yang melebar. Violla yang meminta Senja untuk mampir ke taman terdekat daerah sini. Awalnya memang Senja menolak namun karna Violla memintanya untuk duduk sebentar saja, akhirnya Senja menuruti perkataan Violla.

"Makasih udah nurutin kemauan aku," Senja mengangguk pelan dan sesekali menoleh ke arah Violla yang masih tersenyum, namun tanpa disadari Violla sudah terlanjur melihat Senja yang dari tadi menatapnya dengan seyum tipis,  sontak Senja langsung mengalihkan pandangannya. 

"Aku bisa liat senyum kamu lagi Nja, eh iya  kamu inget engga Senja waktu kita bolos disekolah waktu kita masih bersekolah di Jerman? kamu ngajak bolos ke taman," Violla mengucapkannya dengan heboh agar Senja langsung mengingatnya, namun balasan Senja hanya terdiam. 

"Senja kamu udah lupa ya?" tanya Violla. 

Senja menggeleng sungguh kenangan bersama dengan Violla masih terbesit dipikirannya, kenangan itu sudah Senja coba untuk tidak lagi diingat, Senja sudah berusah melupakannya dengan cara apapun dari yang namanya ia menembak Pelangi lalu sekarang ia sudah menjalin hubungan dengan Pelangi namun tetap saja, tidak sepenuhnya kenangan dengan Violla seratus persen hilang. dan sialnya, perempuan yang seharusnya tidak membahas soal itu malah membahasnya otomatis Senja dengan cepat langsung teringat.

"Ganti topik Violla, aku udah bilang beberapa kali kita harus belajar melupakan satu sama lain," ujar Senja menatap Violla dalam. 

"Aku udah ngelupain kamu Senja , tapi tetep gabisa, bahkan aku mencoba untuk membuka hati lagi untuk seseorang tapi apa? kamu tau kan jawabannya nihil. sia-sia, sampai akhirnya aku terbang ke sini buat ketemu sama kamu." ucap Violla tegas dengan satu tetesan air mata turun perlahan.

Senja mengacak rambutnya sendiri, ia meghirup napas panjang. Melihat Violla yang menangis dengan menundukan kepalanya, ia tidak tega. Tangan Senja terangkat dengan perlahan lalu mengelus pundak Violla pelan dan lembut.

"Yaudah, sekarang aku bukan lagi nganggep kamu mantan aku bakal nganggep kamu temen, kamu juga harus gitu Violla biar kita terus berteman." ucap Senja yang masih merangkul Violla sembari mengelus bahu Violla pelan. 

Ga, gabakal Senja. Aku mau kita kayak dulu lagi. Aku gamau cuman sebatas temen.

"Bukannya kalo kayak gitu kita bakal terus saling ingat dan susah buat ngelupainnya, kalo boleh jujur aku masih ga rela ngelepasin kamu buat Pelangi." balas Violla dengan suara pelan.

"Tapi—"

Cekrek

Hingga tanpa disadari seseorang memotret Senja dan Violla lebih tepatnya perlakuan Senja kepada Violla.Senja tersadar jika seperti ada sekilas cahaya dan sedikit terdengar suara jepretan kamera. Senja langsung melepaskan rangkulan tangannya dari Violla. Melihat Senja yang mencari keberadaan seseorang tentu Violla ikut panik dan Penasaran.

Senja & Pelangi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang