Menebar keuwuan √

1.1K 151 56
                                    

Happy Reading !

- Menebar Keuwuan.
Weak - Larrisa lambert ♪ ♬

Berbagai cibiran, pandangan dan pujian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbagai cibiran, pandangan dan pujian.




Mereka sedang berada dikoridor dan menuju ke kantin. Di sepanjang koridor Senja dan Pelangi menatap teman-temannya jengah, masih saja perdebatan ini belum kelar dan terus berlanjut.

Atika diam menahan sebal, Madika terus mengoceh dan mengulang ucapan permintaan maaf. Atika itu masih marah, bekal yang sudah ia buat capek-capek baru dimakan tiga sendok malah jatuh ke lantai.

"Tik, maapin gue Tik." mohon Madika ke sekian kalinya lagi kepada Atika sambil merengek.

"Eh Refqi tanggung jawab lo bego, lo juga yang bikin bekal Tika jatoh." kata Madika sinis, Refqi yang dibelakang pun langsung berpindah posisi disamping Atika.

"Ayolah Tik, udahan ngambeknya, maapin gue Tik." ucap Refqi kepada Atika, Atika tetap diam.

Sementara Pelangi menghela napas ia menarik seragam Madika dari belakang lalu membisikan sesuatu di telinga Madika. "Mad mending beliin Tika makanan aja dikantin." bisiknya.

Madika mengerutkan keningnya, mengerti maksud Pelangi ia mengangguk sambil tersenyum. "Pinter juga lo!"

Senja masih dengan ekspresi datar dibelakang, meskipun perlakuan Pelangi membisikan Madika dengan jarak yang dekat membuatnya merasa tidak nyaman. Senja mendengus lalu menarik tangan Pelangi untuk berdiri disampingnya.

"Ga bang, santai Pelangi cuman nyuruh gue beliin makanan buat Atika." jelas Madika sambil menggelengkan kepalanya cepat.

Lantas Pelangi tersenyum sesekali mendongakkan kepalanya melihat cowok itu yang sedang melihat ke arah sekitar seolah tidak peduli.

Cowok dingin kalo cemburu memang gampang ditebak.

"Yaudah, sekarang lo gue traktir deh." ajak Madika, Atika menoleh ke Madika dengan senyuman lebar.

"Gue engga Mad?" mendengar itu Rara yang berjalan dibarisan paling depan langsung menoleh ke belakang sambil mengedipkan matanya.

"Gue ngajak Atika bukan elo." balas Madika dengan tatapan mengejek.

Atika mengerjapkan matanya, mengangguk senang. "Bener lo ye? yaudah ayok ke kantin." ucap Atika dan langsung menggandeng lengan Pelangi dan Rara untuk segara menuju kesana tanpa mengajak yang lainnya.

Sungguh Atika tidak tau terima kasih sudah ditunggu lama-lama, malah jalan duluan dengan Pelangi dan Rara.

"Lah anying kok malah kita yang ditinggal." Madika menahan Kesal, Senja langsung melangkahkan kakinya lebih cepat diikuti David dan Refqi untuk segera menyusul Pelangi, Atika dan Rara dikantin.

Senja & Pelangi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang