Terluka √

381 44 7
                                    

Selamat membaca !

- Terluka
Maafkan aku ♪ ♬

- Terluka Maafkan aku ♪ ♬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Senja memukul stir mobilnya, pikirannya terus teralihkan tentang Violla. Sial, Violla tidak menjawab panggilan teleponnya. Sudah berapa kali Senja menghubungin tetap tidak ada panggilan.

La, jawab...

Senja menggeram dan langsung menancap gasnya dengan kecepatan diatas rata-rata menuju Azlartas, Senja dengan sangat cepat menyelip satu persatu mobil. Terdengar suara klakson dari mobil-mobil yang barusan Senja selip, masa bodo ia tidak peduli Senja menaiki kecepatan mobilnya kembali agar tidak membuang waktu.

Hingga, butuh berapa menit Senja sampai di Azlartas dengan cepat Senja langsung memberhentikan mobilnya di depan gerbang Azlartas yang sekarang ia bingungkan adalah bagaimana dirinya masuk ke dalam sana.

Senja memanjat gerbang Azlartas yang lumayan tinggi dengan sangat hati-hati. Karna kaki Senja yang panjang membuat dirinya mudah untuk turun dari gerbang ini.

Srtt...

Baju Senja robek terkena ujung besi-besi yang tajam. "Ah sial." Senja meringis, tangannya tergores tidak ada yang lebih penting srlaij menemui Violla.

Disini sangat sepi dan gelap tentu ini sudah jam satu malam lebih, Senja menyalakan senter diponselnya ia tidak menemukan keberadaan Violla. Bahkan ia sudah mencari di semua kelas-kelas disekolahan ini namun nihil yang dicari tidak ada disana.

Namun hanya satu tempat yang belum Senja kunjungi dari tadi, langhkahnya berjalan menuju pintu tepat diambang pintu Senja ingin membuka, sialnya sebuah ponselnya berdering.

Senja melihat pemilik nama panggilan di ponselnya. Memilih menjauh sebentar dari tempat itu untuk menjawab panggilan dari pak Toni.

"Hallo den Senja?" panggil pak Toni cepat.

"Iya pak kenapa?" tanya Senja sambil melihat sekitarnya.

"Pacar den Senja dimana ya, dari tadi pak Toni udah cari kemana-mana kok ga ketemu ya den?" Senja menghela nafas kasar berusaha untuk tenang.

"Pak Toni beneran udah cari." Kata Senja bingung.

"Udah Den tapi ga ada, Pak Toni udah nunggu dari tadi." Balas Pak Toni.

Bugh!

Seseorang memukul bahu Senja dengan cukup keras membuat Senja tersungkur ke tanah, ponselnya terlempar. Dengan segera Senja bangkit dan langsung mengambil ponselnya. Sesekali ia melirik sinis sambil tersenyum miring.

"Kita ketemu lagi Senja," Ciuh, Senja benar-benar tidak menyukai suara yang berasal dari mulut dihadapannya ini.

Langkahnya berjalan mendekati tubuh Senja diikuti beberapa temang dibelakang orang itu, Senja tidak menjauh melainkan ikut memajukan langkahnya.

Senja & Pelangi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang