Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
"Bangun Woy! bus nya bentar lagi berangkat!!!" teriak Pelangi, dan yang lain langsung bangun dengan rambut yang acak-acakan.
"Serius, yah gue belom mandi eh gimana anjir." Atika panik sedangkan Rara masa bodo ia lebih melanjutkan tidurnya.
"Hah? udah jalan bus nya ?" tanya Atun lebih panik, Atun membawa kopernya kabur dan langsung memakai sepatu.
Pelangi yang melihat mereka kepanikan tertawa pelan, apalagi saat melihat Atun ingin ketawa saja rasanya, Atun sungguh polos.
Firasat Atika tidak enak, ia langsung buru-buru melihat ke jendela ternyata masih sepi belum ramai.
Sialan Pelangi mengerjainya.
"Buahahaha kena prank !! Bye mau mandi." Kata Pelangi yang langsung berlari namun kakinya terpeleset untungnya ia langsung memegang tembok jika tidak dirinya sudah ditertawakan.
"Huh, hampir aja. Kurang ajar nih lantai." cibir Pelangi dengan menghentakkan kakinya ke lantai kasar.
Tapi Atika sudah dulu melihatnya "Mampus karma makanya gausah nge-prank deh."
Hanya beberapa menit Pelangi keluar dengan pakaian sweater dan celana jeans dan rambutnya yang dibiarkan terurai. Mereka juga sudah pada rapi dan siap-siap untuk menuju keluar.
•••
Senja masih menunggu Pelangi namun Pelangi tak kunjung tiba hingga seseorang berdiri disampingnya. Bukan Pelangi melainkan Violla.
"Violla?" panggil Senja terkejut, Senja melihat arah sekitar bagaimana bisa dia datang disaat seperti ini jika ada yang melihatnya dengan Violla maka bisa gempar.
Violla cemberut, "Aku tungguin, Kok kamu ga dateng?"
Senja melihat arlojinya ternyata dirinya lupa, harusnya ia tadi bertemu dengan Violla namun tak ada waktu lagi, jam sepuluh bus sudah jalan sedangkan sekarang jam sembilan ia harus pergi bersama teman-temannya membeli bingkisan.
"Sorry, aku bener-bener ga ada waktu sekarang." jelas Senja singkat.
Violla terdiam sesaat. Lalu kapan, Kapan dirinya bisa bertemu dengan Senja, Violla hanya ingin berbincang saja kenapa sesulit ini. Violla hanya ingin berbincang, bercanda dengan Senja seperti dulu. "Apa susahnya sih minta waktu kamu, buat sekedar ketemu dan basa-basi aja.Aku cuman mau ngomong bahkan aku rela kesini buat kamu, aku jauh-jauh kesini pindah kesini cuman buat nyari kamu Nja," ucap Violla dengan mata yang berkaca-kaca.
