NL - 2

115K 8.7K 830
                                    

Drrtt...
Dering ponsel berhasil membuyarkan lamunan seorang pria paruh baya yang masih terlihat awet muda dan gagah, yang sedang duduk di kursi kebesarannya.

Dia adalah Arsen Addison, pengusaha sukses dan kaya raya. Pemilik ADDISON'S CORP, perusahaannya ada dimana-mana, semua pembisnis segan kepadanya. Tidak ada yang berani bermain-main dengan seorang Arsen. Meraka sudah tahu bagaimana resikonya jika berbuat hal yang nekat, karena keluarga Addison tak segan-segan memberi pelajaran pada mereka yang mengusiknya.

Arsen meraih ponselnya yang berdering di atas meja kerja. Matanya sekejap melirik nama siapa yang menghubunginya, ternyata itu adalah Jack tangan kanannya. Ibu jarinya menggeser tanda hijau yang tertera dilayar ponsel ke arah kanan, lalu menempelkan ponsel tersebut ke telinga.

Matanya tak lepas dari pemandangan kota di bawah kantornya. Banyak kendaraan yang berlalu-lalang, bahkan bisa dibilang macet, tak ayal ada beberapa pengendara motor yang terlihat ugal-ugalan.

"Halo Tuan."

"Ada apa?"

"Tuan, saya mendapat kabar baik."

"Jangan bertele-tele, cepat katakan!"

"Maaf Tuan. Jadi begini, saya sudah mendapatkan informasi tentang putri Anda Tuan."

Mendadak tubuh Arsen menjadi kaku, pikirannya kosong karena terkejut, jantungnya berdebar. Untung saja ponselnya tidak terjatuh.

"Tuan?"

"Apa? Kamu serius bukan?"

"Iya Tuan, saya juga sudah mendapatkan sampel dari rambutnya, untuk memastikan jika gadis itu adalah putri tuan."

"Kerja bagus. Baiklah, sekarang kamu serahkan sampel itu kepada Dokter Rizky, ingat hanya Dokter Rizky, bukan dokter yang lain!"

Dokter Rizky adalah dokter keluarga Addison, Meskipun usianya terbilang masih muda, yaitu 36 tahun Ia sangat dipercaya oleh keluarga Addison, karena Ayahnya telah terlebih dahulu menjadi dokter keluarga Addison.

"Baik Tuan."

Tutt...
Sambungan telepon terputus, jantung Arsen semakin berdegup kencang, setelah mendengar kabar tentang putrinya yang sudah menghilang selama 14 tahun.

Arsen memiliki seorang putri yang menggemaskan, tapi 14 tahun yang lalu, ada orang yang dengan teganya memisahkan putrinya dari dirinya dan keluargannya. Arsen sudah berusaha keras mencari keberadaan putrinya, Ia sudah menbayar semua detektif berpengalaman untuk mencari putrinya, tapi hasilnya nihil.

Tangan Arsen menyentuh dadanya yang bergemuruh, matanya berkaca-kaca, perasaan bahagia yang telah hilang dari 14 tahun yang lalu hadir kembali.

***

Arsen sudah sampai di kediamannya, setelah mendapat kabar tentang putrinya, Ia langsung bergegas pulang ke rumah, merasa tak sabar untuk memberitahu istrinya tentang kabar baik ini.

"Assalamualaikum," salam Arsen saat memasuki rumah.

Keadaan rumah sangat sepi, meskipun setiap hari selalu sepi. Sepertinya anak-anaknya belum pulang, Arsen hanya menatap ruang besar yang kosong akan aktivitas manusia.

New Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang