Rara bosan, dari pagi Ia sudah merengek ingin pulang, dan pergi sekolah, tapi semua orang tak mengizinkannya, padahal perasaan Rara sudah baik-baik saja.
Televisi yang menggantung di dinding menampilkan film Mulan, princess yang berasal dari negara tirai bambu, sesekali Rara melirik ponselnya, berharap salah satu kakaknya menghubunginya.
Di dalam sana hanya ada Rara dan Nadin yang sedang ke toilet, jadi Rara merasa bosan tidak ada yang bisa dia ajak bicara.
Ceklek...
"RARA..."
Dengan semangat Ica memeluk Rara erat, matanya berkaca-kaca, semalaman Ia merasa khawatir kepada sahabatnya itu.
"Ra kamu gapapa kan?" Tanya Ica heboh.
Ica meneliti semua tubuh Rara takut ada yang kurang, tapi syukurlah Rara utuh seutuhnya.
"Eh udah dong Caca marica hey hey, kasian Rara," celetuk Aldo yang ada di belakang Ica.
Mata Ica mendelik tak suka saat namanya dijadikan plesetan lagu anak kecil, jika Aldo bukan kakak kelasnya, sudah Ica sleding tuh orang.
Di belakang Ica ada Aldo dan Leon. Mereka bertiga sengaja kemari untuk menjenguk Rara, karena kebetulan sudah pulang sekolah, jadi mereka mampir terlebih dahulu ke sini.
Aldo meletakkan keranjang buah-buahan di atas nakas, lalu berjalan mendekati Rara yang di sebelahnya masih ada Ica.
"Awas-awas, ngehalangin jalan aja," ucap Aldo.
Tangan Aldo mengisyaratkan agar Ica menyingkir dari sana, terpaksa Ica pindah posisi meskipun tak ikhlas.
"Biasa aja kali," ketus Ica.
"Aduh Ra, udah gapapa kan?" Tanya Aldo heboh, tak kalah heboh dengan Ica.
"Aku gapapa kok," balas Rara tersenyum.
"Syukur deh, nih gue bawain buah-buahan buat Rara yang cantik, biar cepet sembuh."
"Dih, apaan. Orang buah itu Kak Leon yang beli," cibir Ica yang bisa didengar semua orang.
Rara mengalihkan pandangannya kepada Leon yang masih berdiri diam di tempatnya, terlihat jika Leon hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Ica.
"Lo jangan buka kartu dong, tadi kan gue anter si Leon buat belinya. Jadi itung-itung gue juga beli," sewot Aldo.
Jika tidak inget dosa, maka sudah dipastikan wajah pas-pasan Aldo sudah penuh dengan cakaran yang berasal dari kuku panjang dan tajam Ica.
"Gak modal banget jadi cowok," cibir Ica lagi.
Sekarang wajah Ica sangat menyebalkan menurut Aldo. Ia sudah membuka mulutnya untuk menjawab cibiran yang dilayangkan Ica padanya, tapi itu terhenti saat Leon menyenggol bahunya untuk menghampiri Rara.
"Aduh Mas, jalan masih gede, pake senggol-senggol segala," ucap Aldo tak suka.
Leon tak menghiraukan Aldo, Ia berjalan pelan menghampiri Rara yang mendadak menundukkan kepalanya saat dihampiri Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life [END]
ChickLitSeluruh Chapter tersedia [CERITA SUDAH TAMAT] *** Aurora yang sering disapa Rara dipertemukan kembali dengan keluarga kandungnya. Ternyata Ia memiliki tiga Kakak laki-laki yang sangat possessive. Apakah Rara...