Setelah acara merengek selama 3 jam, akhirnya sekarang Rara bisa bernafas lega, karena diperbolehkan pulang oleh papah dan ketiga kakaknya yang over protektif itu, bahkan tadi Rara sampai mogok makan dan bicara.
Arsen dan ketiga anaknya yang tak tahan karena tidak mendengar suara Rara, akhirnya memperbolehkan Rara pulang, dengan syarat jangan dulu pergi sekolah selama 3 hari, awalnya Rara tidak setuju, karena menurutnya dia baik-baik saja, tapi terpaksa Rara menurutinya.
"Mamah, ponsel aku udah diambil ya?" Tanya Rara.
Daritadi Rara mencari keberadaan ponselnya yang tiba-tiba menghilang entah kemana, padahal Ia ingin menelpon kakaknya Bara, agar segera menjemputnya pulang.
"Iya sayang," Nadin menolehkan kepalanya ke arah Rara, "ini."
Nadin berjalan mendekati Rara, lalu menyerahkan ponsel Rara kepada pemiliknya. Setelah ponselnya ada ditangannya, Rara segera mencari kontak Bara.
Ceklek.
Sebelum Rara menekan simbol telepon pada kontak Bara, ternyata Bara sudah datang memasuki ruangan tempat Rara di rawat.
Rara tersenyum cerah, Ia segera berlari untuk memeluk kakaknya itu.
"Jangan lari," peringat Bara.
Bara membalas pelukan hangat Rara, Ia mengecup sekejap puncak kepala Rara.
"Kenapa lari? Kakak yang akan mendatangi adik kecil Kakak ini."
Rara tertawa geli saat Bara menghujaninya dengan ciuman di pipinya, Ia tak bisa kabur karena tangan Bara masih memeluk pinggangnya.
"K-kakak udah," rengek Rara.
Tawa renyah keluar dari bibir seksi Bara, Ia kemudian melepaskan tangannya dari pinggang Rara, diganti dengan menggenggam tangan Rara.
"Kakak." Panggil Rara.
Bara menundukkan kepalanya guna menatap Rara yang memanggilnya.
"Kenapa sayang?"
"Besok aku sekolah kan?" tanya Rara dengan raut wajah memohon.
"Nanti sayang."
"Tapi mau besok."
"Mau homeschooling?" tanya Bara datar.
"Iya, aku nanti aja sekolah nya," balas Rara cepat dengan wajah cemberut.
Merasa gemas, Bara pun mengacak-ngacak puncak kepala adik nya. Tapi, diam-diam Ia tersenyum sinis, mengingat kejadian kemarin malam.
*Flashback*
Langkah kaki Bara menuntunnya memasuki tempat terkutuk yang bernama club, bau asap rokok dan alkohol menyeruak masuk ke dalam indra penciumannya, dan musik yang sangat memekikkan telinga. Semua staf menunduk hormat kepada Bara.
Banyak mata genit yang menatap Bara lapar, bagaimana tidak Bara memiliki badan tinggi atletis, wajah bak dewa yunani, dan jangan lupakan aura seksi yang Ia pancarkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
New Life [END]
ChickLitSeluruh Chapter tersedia [CERITA SUDAH TAMAT] *** Aurora yang sering disapa Rara dipertemukan kembali dengan keluarga kandungnya. Ternyata Ia memiliki tiga Kakak laki-laki yang sangat possessive. Apakah Rara...