Pulang sekolah. Setelah berganti pakaian, Rara langsung memisahkan pakaian kotor dan pakaian bersih milik Rena dan jessi, lalu memasukkan pakaian kotor ke mesin cuci.
Selesai mencuci baju, Rena yang sedang bersantai meminum teh di ruang keluarga menyuruh Rara membelikan keju dan roti ke supermarket dekat rumah.
Jalanan sangat sepi, biasanya sore hari banyak anak-anak yang bermain. Rara berjalan pelan, menikmati hembusan angin segar yang menerpa wajahnya, matanya memandang taman yang sering Ia lewati untuk sampai di supermarket.
"Bunganya cantik," kagum Rara.
Matanya berbinar melihat ada beberapa bunga yang mekar, sebenarnya Ia ingin diam terlebih dahulu di taman tersebut, tapi mengingat sang bunda, niatnya langsung Ia urungkan.
Beberapa menit kemudian Rara sudah sampai di supermarket. Tak ingin berlama-lama, setelah selesai membeli barang yang Rena suruh, Rara segera kembali ke rumah.
Rara tak menyadari ada 1 mobil yang terparkir di halaman rumah, kakinya terus melangkah. Pintu rumah terbuka, jadi Ia tidak perlu repot-repot membuka pintu.
"Assalamualaikum," salam Rara memasuki ruang tamu, "maaf Bun, keju yang Bunda suruh beli gak ada," lirih Rara takut, kepalanya menunduk tak berani menatap Rena yang sedang duduk di sofa.
"Ehh, waalaikumsalam sayang gapapa kok," jawab Rena lembut.
Rara kaget mendengar nada halus yang keluar dari bibir Rena, kepalanya langsung mendongkak menatap Rena dengan raut wajah bingung.
Rena gelagapan, segera saja Ia merangkul bahu Rara, kemudian Ia menyikut perut Rara pelan, yang langsung dibalas tatapan penuh tanya oleh Rara.
"Apa Bun?"
"Lagi ada tamu, kamu masuk kamar dulu ya," ucap Rena.
Fokus Rara teralih, menatap tamu yang dimaksud Rena, di sana ada pria dan wanita yang kira-kira seumuran dengan Aji dan Rena. Rara tidak sadar sedari tadi Ia diperhatikan oleh kedua orang tersebut, repleks Ia tersenyum merasa tak enak.
"Ehh, maaf Om Tante, Rara gak liat," ucap Rara canggung.
Wanita yang dipanggil tante tersebut melunturkan senyum yang sempat terbit di wajahnya yang masih terlihat awet muda. Pria di sebelahnya langsung mengusap bahunya menenangkan.
"Yaudah, Rara ke kamar aja," putus Rara. Karena takut mengganggu mereka.
"Tunggu dulu."
Wanita tersebut tiba-tiba menghentikan langkah kaki Rara dengan seru-annya. Rara kembali membalikkan badannya, lalu menatap wanita itu bingung. Apa beliau memanggil dirinya.
"Sayang..." lirih wanita itu yang masih terdengar oleh Rara dan Rena.
Wanita itu perlahan bangkit dari duduknya, berjalan pelan mendekati Rara dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Aurora," bisik wanita itu, yang sekarang sudah mendekap tubuh kecil Rara.
Rara mematung merasakan pelukan hangat wanita itu, tiba-tiba matanya memanas, Ia tidak pernah merasakan kehangatan seperti ini. Aji memang sering memeluknya, tapi ini berbeda. Ia juga bingung kenapa wanita yang sedang memeluknya mengetahui namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life [END]
ChickLitSeluruh Chapter tersedia [CERITA SUDAH TAMAT] *** Aurora yang sering disapa Rara dipertemukan kembali dengan keluarga kandungnya. Ternyata Ia memiliki tiga Kakak laki-laki yang sangat possessive. Apakah Rara...