Citt...
Suara kursi yang bergesekan dengan lantai, berhasil mengambil alih fokus Bara dan Rara. Mereka berdua menatap orang tersebut yang sudah berani-berani ikut duduk di meja mereka dengan pandangan berbeda.
"Kau?"
Rara terkejut melihat siapa yang baru saja duduk di kursi depan dirinya, berbeda dengan Bara yang menatap datar orang tersebut.
"Hai," sapanya tersenyum kecil kepada Rara.
Rara tak menjawab sapaan orang itu, karena masih terkejut, jadi Ia hanya menatapnya lurus dengan ekspresi yang menggemaskan.
"Mengapa kau ke sini?" Suara datar Bara berhasil membuyarkan lamunan Rara, membuat Rara malu karena terus menatap orang itu.
"Kebetulan aku melihat kalian berdua, berhubung kau sahabatku, jadi aku bergabung saja," santai Rey.
Orang itu adalah Reynand Remos. Sahabat Bara sekaligus rekan bisnisnya, saat Ia memasuki restoran, manik elang-nya tak sengaja melihat Bara dan Rara, segera saja Ia menghampiri mereka.
"Pindah!" Perintah Bara jengah.
"Kak..." cicit Rara saat mendengar suara datar Bara. Membuat Bara mendengus, kenapa adiknya ini malah membela Rey,
Rara merasa tak enak karena kakaknya itu tiba-tiba mengusir Rey yang notabenya sahabatnya sendiri, jadi Rara sedikit menyikut tangan kakaknya itu.
Rey terkekeh pelan, melihat Rara yang sepertinya merajuk kepada Bara. Ia datang ke sini atas paksaan bundanya, seperti biasa bundanya itu selalu menjodohkan dirinya dengan gadis-gadis yang bahkan tak Rey kenal. Jadi saat matanya melihat keberadaan Bara dan Rara, jadi Ia lebih memilih menghampiri mereka berdua.
"Permisi Tuan-Nona, mau pesan apa?"
Suara seorang pelayan berhasil memutuskan ketegangan yang terjadi, Mereka bertiga menoleh lalu melihat menu yang disodorkan oleh pelayan tersebut.
"Mau makan apa Ra?" Tanya Bara tanpa memperdulikan Rey.
"Samain aja," balas Rara.
Sebenarnya Rara tak mengetahui makanan jenis apa yang tertulis di sana, ke restoran mewah seperti ini saja Ia baru kali ini, jadi bagaimana bisa Rara tahu.
Bara menunjuk beberapa menu yang tertera di menu. Lalu dengan cepat pelayan tersebut menuliskannya di selembar kertas.
"Tuan mau pesan apa?" Tanya pelayan itu kepada Rey.
"Samakan saja," singkat Rey tanpa melihat pelayan tersebut.
Pelayan itu membungkuk hormat, lalu bergegas pergi meninggalkan meja yang diisi oleh orang yang berpengaruh tersebut.
Perasaan Rara tak enak, karena dari tadi Ia merasakan aura yang dikeluarkan oleh Bara dan Rey saling bertubrukan, Rara sempat heran, bukannya mereka bersahabat? Lalu kenapa mereka malah lebih terlihat seperti musuh.
"Mmm, Kak aku ke toilet ya," pamit Rara memecahkan keheningan.
"Ayo."
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life [END]
ChickLitSeluruh Chapter tersedia [CERITA SUDAH TAMAT] *** Aurora yang sering disapa Rara dipertemukan kembali dengan keluarga kandungnya. Ternyata Ia memiliki tiga Kakak laki-laki yang sangat possessive. Apakah Rara...