EXTRA PART

97.6K 5.3K 227
                                        

Setelah beberapa hari. Kehidupan Rara sudah kembali normal, semua keluarganya sangat memperhatikan dan protektif kepadanya. Tangannya pun sudah terasa baikkan, Ia tak perlu lagi memakai arm sling, tangannya sudah sembuh, meskipun kadang terasa linu.

Saat ini Rara sedang bersiap di depan cermin meja riasnya, Ia terlihat gugup. Malam ini Arsen mengadakan makan malam spesial, Ia juga mengundang beberapa temannya ke rumah untuk makan bersama, sebagai rasa syukur karena putrinya sudah sehat kembali.  

Nadin dengan telaten merias wajah Rara yang sudah cantik tanpa make up, sebenarnya Rara merasa tak nyaman harus memakai riasan yang menurutnya lumayan merepotkan. Tapi, Nadin memaksanya agar Rara mau didandani oleh Nadin.

"Sayang, kamu cantik banget," puji Nadin.

Nadin menatap puas ke arah cermin, Rara terlihat sangat cantik, meskipun Nadin memberikan sentuhan tipis, tapi tak dapat dipungkiri Rara terlihat sangat cantik. Ditambah dress putihnya yang menambah kesan seperti seorang putri raja, meskipun dress tersebut tampak sederhana.

"Makasih Mah," ucap Rara malu.

Nadin terkekeh, putrinya ini sangat pemalu. Berbeda dengan dirinya saat muda, yang terbilang bar-bar.

"Sayang rambutnya di ikat ya."

Rara hanya mengangguk, membiarkan Nadin mengotak-ngatik rambutnya. Nadin menyanggul simpul rambut Rara di belakang.

"Wow..."  

Nadin benar-benar terpesona melihat Rara, Ia bagai melihat cerminan dirinya saat muda.

"Mamah ih," rengek Rara.

Rara merasa malu, karena Nadin terus saja memujinya, bahkan wajahnya sudah merona.

"Hehe, yaudah. Ayo ke bawah, yang lain pasti lagi nungguin," ajak Nadin.

"Banyak orang ya Mah?" Tanya Rara gugup.

"Lumayan."

Nadin tersenyum lembut, Ia mengaitkan tangannya ke lengan Rara, mengajaknya segera turun ke halaman belakang yang sudah di hias oleh berbagai macam lampu hias, tak lupa banyak bunga yang memperindah halaman belakang tersebut, di kolam renang juga ada lilin yang diletakkan di atas mangkuk bundar kecil.

"Mah aku gak berlebihan kan?"  

Nadin menghentikan langkahnya saat sudah sampai di pintu halaman belakang, Ia kemudian menatap Rara dengan mata memicing, membuat Rara menyengir.

"Kamu ini. Kamu cantik banget sayang."

Rara selalu saja khawatir dengan penampilannya yang menurutnya sedikit berlebihan, padahal menurut Nadin, dandanan Rara itu kurang tebal, tapi Rara terus merengek, jadi Nadin nurut saja.

"Udah ah ayo. Lihat, semua orang sudah ada di sana," ajak Nadin.

Di dekat kolam sudah ada banyak orang, tidak terlalu banyak, hanya keluarga dan orang terdekat keluarga Addison. Mereka sedang mengobrol di meja besar dan panjang yang sudah disediakan di sana.

"Wahh, siapa nih? Kok ada bidadari sih?" Heboh Alan.

Mata Alan tak sengaja melihat kedatangan Rara dan Nadin, Ia langsung terpukau melihat penampilan Rara yang sangat berbeda, karena biasanya Rara hanya berpenampilan sederhana, tapi lihatlah sekarang Rara seperti seorang princess.

New Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang