Brak...
Pintu didobrak oleh Leon, sehingga menimbulkan suara nyaring
"Eh busett."
Aldo yang akan melewati toilet terlonjak kaget mendengar suara nyaring tersebut, Ia mengusap dadanya berharap detak jantungnya mereda. Saat menoleh matanya langsung mendapati Ica yang terlihat berkaca-kaca.
"Aduh neng gelis kenapa?" Tanya Aldo bercanda.
Pandangan Ica beralih ke asal suara, di depannya ada Aldo dengan raut bingung yang sangat kentara.
"Kak Alan mana? Please tolong panggilin Kak Alan," mohon Ica saat kesadarannya kembali.
"Hah? Emang kenapa, Lo suka sama si Alan bebenyit itu?" Terkejut Aldo.
Ica menggeram kesal, di saat seperti ini kakak kelasnya itu malah bercanda, tak lihat apa jika Ia sedang menahan tangisnya. Dasar gak peka.
"Cepet deh Kak, Rara habis dilabrak sama nenek lampir!" Sentak Ica kesal.
"WHAT THE-"
"UDAH SANA PANGGILIN KAK ALAN!"
Ica mendorong tubuh Aldo agar segera pergi memanggil Alan ke sini, yang langsung di turuti sang empunya.
Leon masuk ke dalam toilet, bola mata Leon langsung membulat. "Rara?"
Air mata Rara masih mengalir, Rara menahan suaranya agar tidak terdengar orang lain, tangannya sangat perih belum lagi tubuhnya yang menggigil karena diguyur air dingin.
Menyadari seragam Rara yang menerawang, Leon segera mengalihkan pandangannya, Ia mulai melepas seragam yang melekat di tubuh kekarnya, untung saja Ia memakai kaos hitam polos di balik seragamnya, lalu berjalan pelan menghampiri Rara.
Leon berjongkok di hadapan Rara, tangannya terulur menyampirkan seragam miliknya di tubuh Rara yang langsung membalutnya sempurna, karena seragam Leon sangat besar di tubuh mungil Rara.
Rara tersentak kaget, kepalanya langsung mendongak melihat siapa yang ada di hadapannya, matanya menyorot sendu, dengan bibir yang bergetar.
Terdengar helaan nafas yang berasal dari bibir Leon. "Ini gue, Leon," ucap Leon lembut saat melihat ketakutan di mata Rara.
"K-kak le-on?" Ucap Rara terbata-bata.
"Iya, sini pake seragamnya."
Rara menurut, dengan telaten Leon memakaikan seragam miliknya di tubuh mungil yang sedang menggigil itu.
Saat Leon akan mengancingkan kancingnya. "Kakak jangan liat," cicit Rara.
Sadar dan mengerti apa yang dimaksud oleh Rara, Leon mengancingi seragam dengan mata yang menatap ke arah wastafel, Rara menunduk malu. Sebenarnya Ia ingin melakukannya sendiri, tapi Ia tak mempunyai tenaga untuk sekedar menggerakkan jarinya, jadi Ia membiarkan Leon melakukannya.
"Udah."
"Makasih," kata Rara dengan kepala menunduk.
"RARA."
Alan memasuki toilet dengan suara lantang yang menusuk indra pendengaran Leon dan Rara, diikuti Ica dan Aldo. Kepala Leon menoleh, lalu menatap Alan tajam yang tidak dihiraukan sama sekali oleh Alan, sedangkan Rara hanya meringis pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
New Life [END]
ChickLitSeluruh Chapter tersedia [CERITA SUDAH TAMAT] *** Aurora yang sering disapa Rara dipertemukan kembali dengan keluarga kandungnya. Ternyata Ia memiliki tiga Kakak laki-laki yang sangat possessive. Apakah Rara...