NL - 34

51.2K 4.6K 228
                                    

Sore ini Rara sangat letih, sepulang sekolah Rara langsung menuju kamarnya, membersihkan tubuhnya dengan air hangat lalu, memakai piyama yang membuat tubuhnya nyaman.

Rara menggelung asal rambutnya menggunakan jeday. Ia pergi keluar kamar menuju dapur, untuk mengambil air minum. Sepertinya kedua kakaknya yaitu Bara dan Rio belum pulang, karena rumah terasa lenggang.

Sesampainya di dapur, Rara langsung mengambil gelas dari laci tempat berbagai jenis alat makan di simpan, Ia melangkah untuk mengisinya dengan air dingin.

"Oh iya, aku lupa belum keluarin zii."

Rara berlari kecil menuju kamar dengan gelas di tangannya, untung saja airnya tidak tumpah saat Rara melangkahkan kakinya dengan cepat.

"Kak Leta?"

Saat Rara sampai di depan pintu kamarnya, Ia melihat ada Leta yang sedang berdiri di depan meja belajar miliknya, Ia bingung kenapa Leta ada di kamarnya? Apalagi tidak izin terlebih dahulu untuk masuk.

Mendengar namanya dipanggil, otomatis Leta membalikkan tubuhnya menghadap asal suara, lalu Ia tersenyum semanis mungkin.

"Hai," sapa Leta.

Alis Rara mengerut. Ia kadang bingung melihat perubahan sifat Leta yang kadang baik kadang sedikit tidak baik. Kaki Rara melangkah memasuki kamar, lalu Ia mendekati Leta yang sepertinya sedang memegang sesuatu.

"Kak Leta lagi apa di kamar aku?"  

"Kenapa?" Santai Leta.

Tangan Leta memegang sesuatu yang terlihat seperti gantungan, matanya menatap benda tersebut dengan tersenyum aneh.

"Itu kan gantungan aku," ucap Rara pelan.

Manik coklat terang Rara menatap gantungan bintang pemberian Ica sahabatnya, tangannya terulur ingin mengambil gantungan tersebut dari tangan Leta.

"Apa?"

Leta menjauhkan tangannya, membuat Rara tak bisa meraih gantungan tersebut.

"Itu punya aku Kak."

"Kalau aku minta boleh?" Tanya Leta.

Mata Rara membulat, tentu saja Ia tak akan membiarkan gantungan itu diberikan kepada Leta, itu adalah hadiah pertama yang diberikan Ica sebagai tanda persahabatan.

"Tapi itu dari Ica."

"Terus aku peduli?" Leta tertawa sinis, "aku suka gantungannya cocok sama tas sekolah aku."

Rara mendekati Leta, "Gak boleh Kak, siniin."  

Rara berusaha mengambil kembali gantungan itu. Tangannya sudah menyentuhnya tapi Leta langsung menariknya.

Terjadilah tarik-menarik antara keduanya, Rara berusaha mengambil alih gantungan itu, tapi Leta merasa tak terima, kenapa Rara sangat pelit untuk benda sekecil ini, pikirnya.

"Ini punya aku," kesal Rara.

"Kamu pelit yah."

"Kalau Kakak mau, nanti aku beliin yang baru jangan yang ini."

New Life [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang