◆ Chapter 03 ✔

4.9K 649 58
                                    

Yoongi mengernyit saat pendengarannya menangkap suara aneh di sekitar. Pandangannya berpendar menatap keliling tempat latihan menembak itu, dan ...

BANG!!

Peluru Yoongi terlepas ke arah samping tepat menuju tempat sang adik yang sejak tadi mengintipnya di balik pilar.

Min Jungkook memucat ketika timah panas itu mendarat tepat di sebelah wajahnya. Tubuhnya meluruh lemas dan bergetar karena ketakutan.

Baik Yoonji maupun Jungkook memang tidak pernah mendapatkan pendidikan dan pelatihan seperti Yoongi. Kedua adiknya itu tumbuh di bawah kasih sayang sang ibu. Jadi wajar saja jika mereka tidak terbiasa dengan bunuh membunuh ataupun peluru yang mendekat ke arah mereka.

Yoongi mendengus, dan mendekati adiknya dengan langkah malas. “Sedang apa kau disini, anak manja?” tanyanya, berdiri di hadapan Jungkook sambil memasang peluru baru kedalam senjatanya.

“I-itu aku—

“Menguping pembicaraanku dengan ayah?”

“A-a-aku—

“Katakan dengan jelas!” geram Yoongi.

Jungkook semakin memucat ketika Yoongi menodongkan pistol itu ke arahnya. Wajahnya kakaknya yang datar dan tatapannya yang tajam sama sekali tak menyiratkan kalau ia tengah bercanda.

Jungkook menelan ludahnya kasar, pria manis berusia enam belas tahun itu memberanikan diri untuk menatap mata sang kakak dan beranjak dengan kaki gemetar.

Jungkook bukanlah Yoonji yang bisa akrab dengan siapa saja. Dirinya dan si kakak sulung sama sekali tidak akrab. Bagi Jungkook, kakak sulungnya itu terlalu jauh untuk ia gapai. Karena Min Yoongi adalah kebanggaan dan kesayangan ayah mereka. Kakak yang selalu sibuk dengan berbagai macam kegiatan yang Jungkook tahu adalah kegiatan yang sangat mengerikan. Ia tidak bodoh untuk menyadari hidup dalam sebuah sindikat gelap yang begitu besar.

BANG!!

Jungkook kembali tercengang saat peluru Yoongi lagi-lagi melintas di sebelah wajahnya. Dan kakaknya justru terkekeh melihat adiknya yang tengah memucat itu.

“Aku tidak suka menunggu, anak manja. Jadi katakan, apa yang kau inginkan dan kenapa kau menguping?” tanya Yoongi.

“I-itu, ayah akan mengangkatmu menjadi ketua. Dan menyerahkan aku padamu..”

Yoongi mengangguk dan menyandarkan dirinya di sebelah Jungkook dengan tangan bersedekap di depan dada. “Ya, lalu?”

Jungkook mengernyit dan menggeser tubuhnya, tidak terbiasa berdekatan dengan sang kakak. “Jadi ajari aku menjadi seperti dirimu, hyung..” cicit Jungkook.

Yoongi terdiam, helaan napas kasar keluar dari bibir tipisnya dan menoleh ke arah Jungkook. “Menjadi diriku tidak lah menyenangkan,” ucapnya sambil meletakkan tangannya yang masih memegang pistol di atas kepala Jungkook dengan lembut, lalu mengusak surai hitamnya dengan pelan. Hal yang sangat jarang bisa Yoongi lakukan terhadap adiknya yang satu itu.

“Nikmati saja hidupmu, jangan menjadi sepertiku!” Yoongi menarik tangannya dan melangkah menjauh.

“Tapi aku ingin, hyung!”

Sweet Temptation | YOONMIN • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang