◆ Chapter 30 ✔

4.8K 556 267
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemeresik lembut dari dahan pohon yang saling bergesekan menjadi suara khas yang hampir setiap hari menjamah rumah sederhana milik Kim Namjoon yang ada di pinggiran hutan, begitu jauh dari pemukiman penduduk, juga hiruk pikuk perkotaan.

Angin yang berembus pelan di pagi yang suram pada awal musim gugur itu membawa aroma segar yang menenangkan, menerbangkan daun-daun kecil yang berguguran hingga jatuh di surai lembut berwarna hitam pekat yang membingkai wajah manis yang sedikit pucat itu.

"Arraseo.." ucapnya dengan suara pelan, isyarat akan rasa lelah yang begitu kentara.

Jungkook memijat pelipisnya. Benda pipih yang sejak pagi sudah riuh dan terus berdering masih menempel di telinganya sejak sepuluh menit yang lalu.

"Tidak. Jangan lakukan apa-apa untuk saat ini. Masalah tentang Ketua Min yang tertembak jangan sampai terdengar oleh pihak musuh yang ingin menghancurkan kita," ucapnya dengan suara parau.

Iris sekelam malamnya nampak redup. Wajahnya memucat, dan bibirnya tak lagi semerah cerry yang selalu merekah segar.

"Tidak. Ketua Min tentu masih hidup dan baik-baik saja. Kakakku tidak menyerahkan kedudukannya kembali pada ayahku. Dia akan segera membaik dan kembali memimpin. Untuk saat ini kalian boleh mengikuti instruksi ayahku seperlunya saja. Tapi, jangan melakukan hal yang bisa merugikan ketua kalian yang sesungguhnya."

Ada jeda sejenak sebelum Jungkook melanjutkan ucapannya. Wajahnya mendongak, mematai pepohonan rindang yang bergoyang di tiup angin. "Mengenai Taehyung, tetap awasi dia dan berhati-hatilah. Jika memang dia terbukti berkhianat..."

Jungkook menunduk dalam. Menatap kakinya yang kini mengetuk-ngetuk pelan lantai kayu di teras depan rumah Kim Namjoon. "... tembak mati di tempat," lanjutnya, bersamaan dengan jatuhnya kristal bening yang menjuntai di kedua pipinya yang memucat.

Sambungan telepon dengan salah satu anggota inti sindikatnya terputus. Jungkook meremat benda pipih yang ada di genggamannya dan membenturkan kepalanya di dinding kayu.

Berita tentang terbakarnya salah satu gudang senjata milik Dark Phoenix membuat kepalanya berdenyut nyeri. Terlebih lagi, saat lokasi dari gudang senjata itu hanya Taehyung dan beberapa orang anggota inti yang mengetahuinya.

Memang benar, jika bisa saja orang lain yang membocorkannya. Namun, bendera Red Dragon yang ditinggalkan di tempat itu jelas menunjukkan jika Taehyung yang membocorkannya. Mengingat yang mengetahui tentang keberadaan Red Dragon untuk saat ini, hanya dirinya, Yoongi, Jimin dan Taehyung.

Sweet Temptation | YOONMIN • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang