◆ Chapter 18 ✔

6.7K 666 193
                                        

Sudah hampir tiga puluh menit lamanya samsak itu menjadi pelampiasan seorang Min Jungkook. Tangannya yang hanya terbungkus kain itu terkepal kuat dan terus memukul tanpa henti, mengabaikan jemarinya yang sudah terasa kebas dengan buku-buku jari tangannya yang sudah memerah menghasilkan rasa perih.

Tarikan napas Jungkook semakin memendek, ia begitu terenggah dengan detak jantung yang semakin berpacu cepat. Rambut hitamnya terikat sebagian, dengan beberapa anak rambut yang menjuntai tipis di dahi basahnya, membuat raut wajah penuh amarah itu terpampang dengan jelas.

Kedua onyx sekelam malam itu menyorot dengan begitu tajam, menatap samsak yang di hajarnya, seolah itu adalah musuh yang harus ia habisi.

“Kucing sialan!!”

BUGH!

“Beraninya kau mencium Taehyung-ku!!

BUGH!


“Argh! Mati saja kau!!!”

BUGH!

Jungkook jatuh terkapar di bawah samsak yang masih mengayun karena hantaman kerasnya. Dadanya kembang kempis, menghirup oksigen sebanyak yang ia bisa.

Jungkook menyaksikannya. Ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri, bagaimana Jimin menggoda Taehyung dan menciumnya di depan pintu kamar Yoongi.

Jungkook menyadarinya, bagaimana ekspresi wajah Taehyung yang nampak begitu terkejut dengan rona merah samar tercetak di pipinya. Bahkan ketika Jimin telah masuk ke dalam kamar bersama kakaknya, Taehyung termenung cukup lama di depan pintu sambil memegangi pipinya.

Dan Jungkook membencinya. Benci pada dirinya yang terlalu peka terhadap perasaan Taehyung. Benci pada dirinya yang tidak pernah bisa berhenti mencintai Taehyung, walau pemuda itu tak pernah menoleh ke arahnya.

Dasar hati sialan!

Sebuah handuk kecil mendarat menutupi wajah Jungkook. Membuat mata yang menyorot penuh amarah itu, kini hanya mampu melihat cahaya tipis dari balik handuk.

“Kau terlalu keras pada dirimu, Kookie.”

Suara berat itu milik Kim Taehyung. Bahkan tanpa menoleh pun Jungkook tahu itu suara Kim Taehyung, tetapi Jungkook enggan untuk membuka handuk yang menutupi wajahnya dan menatap Taehyung.

“Apa yang sedang kau pikirkan?”

‘Kau...’

Jungkook bergeming, hanya batinnya yang mampu menjawab pertanyaan itu.

“Tck! Tanganmu memerah. Pasti sangat perih.” Taehyung mendudukkan dirinya di sebelah Jungkook, lantas membuka kain yang menutupi tangan si manis.

‘Hatiku jauh lebih perih...’

“Kenapa sampai seperti ini, Jungkookie?”

‘Apa kau benar-benar peduli padaku? Atau hanya...’

“Kalau kau seperti ini, Yoongi hyung akan memarahiku. Kau tahu, setiap kali kau terluka maka aku yang akan jadi pelampiasan rasa kesalnya,” omel Taehyung.

Sweet Temptation | YOONMIN • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang