YOONMIN - Dark Romance
______________________________
Ketika takdir mengungkapkan dendam melalui sebuah kisah cinta yang rumit. Potongan puzzel yang begitu berantakan, satu per satu mulai tersusun di dalamnya. Mengungkap kebenaran, mengguncang hati...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sobekan pakaian berwarna biru muda berceceran di atas lantai dingin kamar temaram itu. Ranjang besar yang ada di tengah-tengah ruangan nampak kosong dengan selimut berwarna hitam dan bantal yang tergulung menjadi satu. Sementara si penghuni kamar tengah duduk sambil melipat kedua lututnya di sudut ruangan tergelap.
Kedua kelopak matanya tertutup. Bibir plumsy yang sedikit pucat itu mengeluarkan senandungan pelan nan merdu. Sementara kedua tangan mungilnya sibuk memeluk lutut yang terlipat di depan dada, menghalau hawa dingin yang telah menerpa tubuh telanjangnya sepanjang malam.
Ceklek!
Suara pintu yang terbuka membuat kamar itu senyap seketika. Bibir plumnya kembali tertutup tanpa lisan, sementara kepalanya meneleng menerka-nerka siapa yang datang, tanpa berniat untuk membuka kedua kelopak matanya.
Kim Seokjin berdiri di ambang pintu. Dokter manis itu menatap sendu pria mungil yang kini menegang di sudut ruangan. Sosok manis yang ia angkat sebagai anak sejak tiga bulan yang lalu. Kim Jimin.
Seokjin menarik napas dalam-dalam saat mendapati Jimin kembali merobek pakaian yang ia kenakan. Memilih bertelanjang dan membiarkan tubuhnya kedinginan di sudut ruangan.
Selama tiga bulan merawat Jimin, tidak jarang pasangan Kim itu menemukan anak mereka dalam kondisi yang sama. Trauma akan penyekapan yang diterimanya di masa lalu kerap kali kambuh dengan berbagai pemicu secara acak. Dan ketika dalam kondisi seperti itu, Jimin sama sekali tidak memiliki kesadaran atas dirinya.
Diam-diam Seokjin meraih sebuah jarum suntik di dalam sakunya. Mengisi jarum itu dengan obat bius dan melangkah pelan untuk mendekati Jimin.
