◆ Chapter 23 ✔

4K 519 249
                                    

◆◆--◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆

WARNING
🔞🔞

Chapter ini mengandung banyak adegan kekerasan dan pertumpahan darah.

◆◆--◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆

◆◆--◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Peluru itu melesat cepat, menembus dahi dari manusia kayu yang berada sepuluh meter di depannya. Membuat lubang tepat di tengah-tengah dahi tanpa ada yang meleset sekali pun.

Peluru dari pistol yang ada di dalam genggamannya telah habis ia lepaskan. Lantas dengan gerakan yang begitu cekatan, jemari lentiknya menggantinya dengan peluru-peluru baru.

Moncong pistol itu kembali diarahkan ke arah target di depan sana. Iris sekelam malam yang dibingkai dengan kaca mata bening khusus untuk menembak itu menatap tajam. Dan saat jemarinya menarik pelatuk tanpa ragu, pelurunya kembali melesat ke arah target. Melubangi di tempat yang sama dan begitu tepat sasaran.

Suara ledakan peluru terus menggema di area tembak milik Dark Phoenix. Min Jungkook yang sedang melepaskan pelurunya begitu fokus pada target di depan mata dan total mengabaikan benda pipih di atas nakas yang terus-menerus bergetar dan menampilkan nama Taehyung pada layarnya.

“T-Tuan muda!!” seru salah seorang bawahannya yang muncul dari arah pintu. Berjalan mendekat ke arah Jungkook yang masih sibuk dengan pistolnya.

“Tuan muda!” panggilnya sekali lagi karena tak mendapat sahutan dari si manis.

“Wae?” jawab Jungkook dengan pelan sambil mengisi kembali pistolnya yang telah kembali kosong.

“Tuan Min, ayah anda diserang di mansionnya dan kami tidak bisa menghubungi Ketua Min, kakak anda.”

Berita yang mengudara dari mulut bawahannya berhasil membuat seluruh gerakan Jungkook terhenti untuk sejenak. Menimang sejenak mengenai apa yang harus ia lakukan. “Sudah mencoba menghubungi Kim Taehyung?” tanyanya.

“Sudah, tuan muda. Tetapi nomornya selalu sibuk.”

Mengangguk pelan, lantas dengan gerakan cepat Jungkook melepaskan seluruh alat latihan menembaknya dan bergegas pergi dari tempatnya latihan.

“Pasukan khusus yang berada di bawah naunganku, perintahkan mereka semua untuk bersiap dan ikuti aku!” seru Jungkook. Ia bergegas menuju mobilnya dan bersiap untuk menginjak gas. Tetapi, ponselnya kembali bergetar dan mengundang decakan kesal si manis.

Sweet Temptation | YOONMIN • ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang