YOONMIN - Dark Romance
______________________________
Ketika takdir mengungkapkan dendam melalui sebuah kisah cinta yang rumit. Potongan puzzel yang begitu berantakan, satu per satu mulai tersusun di dalamnya. Mengungkap kebenaran, mengguncang hati...
Chapter ini mengandung tindak kekerasan yang sadis dan tindakan seksual yang kasar, jelas dan mendetail.
Kebijakan pembaca sangat di butuhkan.
◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆-◆◆
◆
◆
◆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
◆
◆
◆
Min Yoongi!
Ya benar, itu Min Yoongi. Jimin tidak salah lihat. Tuannya yang sangat ia rindukan kini tepat berada di hadapannya. Begitu dekat dan begitu nyata.
Kedua pendar mata cantik itu terus membidik Yoongi sebagai targetnya, tak ingin berpaling barang sedetik. Tubuhnya ia bawa bergerak mengikuti kemana arah Yoongi pergi. Ia berjalan mendekat pada sang tuan dengan senyuman lebar nan cantik yang terukir di bibir plumnya. Mengabaikan orang-orang yang memekik kesal karena ia tabrak begitu saja.
Kedua kaki mungilnya menapaki anak tangga menuju lantai tiga dengan pelan. Kepalanya mendongak menatap punggung lebar Yoongi yang ada di hadapannya.
Pria manis itu mempercepat langkahnya, berusaha menggapai Yoongi yang berada sepuluh langkah di depannya. Namun ketika tangan mungil itu hendak menggapai tuannya, ia di hadang oleh dua orang pria berbadan kekar yang menjadi penjaga di depan sebuah koridor tempat di mana Yoongi menghilang bersama rombongannya. Sebuah koridor dengan pintu kamar yang berderet rapi.
"Maaf tuan, apa anda sudah memesan kamar anda?" tanya salah satu dari mereka.
Jimin mengernyit, matanya mengerjap pelan dan mematai sekitar. Ia melangkah mundur tanpa menjawab dan mengutak atik sebuah smartwatch buatan sang ayah yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Ia menyentuh layar kecil di pergelangan tangannya dengan cepat, masuk ke dalam menu pengaturan yang terhubung langsung dengan softlens di matanya dan click-
Lensa kontak di mata Jimin berubah warna menjadi cokelat terang, ia kembali mematai sekitar dan kini pandangannya dapat menembus ke balik tembok.
"Tsk! Menggelikan!" gumamnya sambil menonaktifkan lensa kontak di matanya hingga kembali menjadi abu-abu setelah melihat bayangan-bayangan manusia sedang bercinta di balik tembok kamar-kamar yang ada di sana.
