Cahaya ruangan yang dipenuhi dengan berbagai macam peralatan berteknologi canggih itu sedikit di redupkan. Sementara itu, Yoongi, Jimin, Namjoon dan Seokjin tengah duduk melingkar di depan sebuah meja berbentuk bulat yang ada di tengah ruangan.
Di atas meja itu ada sebuah layar hologram yang menyala dan menampilkan wajah seorang wanita muda. Membuat atensi ke empat orang itu berfokus pada layar.
“Namanya Choi Mina,” ucap Namjoon memecah keheningan.
“Tiga puluh tahun, tinggi badan 168cm dan berat badan 58kg, golongan darah AB, dan ...” Namjoon mengedarkan matanya ke arah orang-orang di sekelingnya, dengan seringgaian di bibir ia lantas mencangkupkan kedua tangan di depan wajah. Membuat ketiga orang lainnya menaruh atensi penuh kepada dirinya.
“... seksi,” ungkap Namjoon sambil terkekeh.
Yoongi dan Jimin kompak mendengus. Sementara Seokjin memberi hadiah tendangan maut pada tungkai kaki pasangan hidupnya. Membuat kepala keluarga Kim itu meringis tertahan sambil mengusap kakinya yang tengah gemetar dan mati rasa.
“Rasakan!” desis Seokjin seraya memberi tatapan membunuh pada suami tercintanya.
“Ayolah! Bisakah kalian sedikit serius? Kalian pikir kondisiku sedang baik-baik saja?!” omel Yoongi sambil memijat pelipisnya. Berharap rasa pening di kepalanya bisa sedikit berkurang. “Aku pikir kau sehebat itu, dasar dokter gila! Tapi ternyata obat penawarmu bekerja dengan sangat lambat hingga membuatku seperti ini,” gerutu Yoongi.
Perempatan siku-siku tak kasat mata muncul di dahi paripurna Kim Seokjin. Ia larikan matanya ke arah Yoongi, menatap tajam seolah sebuah sinar laser akan keluar dan membelah dua tubuh pria pucat itu.
“Itu karena racunku yang terlalu kuat dan tubuhmu yang terlalu lemah, bodoh! Jangan menyalahkan kemampuanku!” omel Seokjin.
“Kalau saja kau bukan orang tua Jimin-ku, sudah aku kubur kau hidup-hidup di bawah lantai kamarku, lantas aku injak-injak kuburanmu!” desis Yoongi.
“Sudahlah, kenapa kalian jadi ribut?” gumam Namjoon.
“Ini semua karena kau!!” bentak Seokjin dan Yoongi bersamaan.
Ketika ketiga orang itu tengah membuat keributan, diam-diam Jimin mengepalkan kedua tangannya. Lantas dengan satu tarikan napas, tangan mungil itu bergerak cepat mengambil pisau di balik celananya dan menancapkannya di atas meja dengan kuat.
Ketiga orang yang tengah berdebat itu seketika terdiam. Menelan ludah dengan pelan seraya menatap tangkai pisau yang masih sedikit bergetar karena tekanan kuat dari tangan mungil Jimin.
“Apa sebaiknya kita bermain saja?” gumam Jimin dengan begitu lembut sambil mengusap tangkai pisaunya dengan ujung jari.
“Hm ... sebaiknya kita melanjutkan apa yang mau kita bahas,” ucap Namjoon dengan kaku. Ia menekan sebuah tombol dari remote kecil yang dibawanya dan gambar pada layar hologram berubah menjadi sepasang gadis remaja dengan pakaian sekolah menengah.
“Daddy, siapa gadis yang sedang bersama tikus itu?” tanya Jimin.
“Dia—
“Min Yoonji, mendiang adik kembarku,” sela Yoongi.
Mata Jimin melebar, ia segera menoleh ke arah Yoongi dan mendapati mata kelam itu kini menatap sendu dan penuh rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Temptation | YOONMIN • END
FanfictionYOONMIN - Dark Romance ______________________________ Ketika takdir mengungkapkan dendam melalui sebuah kisah cinta yang rumit. Potongan puzzel yang begitu berantakan, satu per satu mulai tersusun di dalamnya. Mengungkap kebenaran, mengguncang hati...