Hampir semalaman Jung Hoseok terduduk di hadapan layar besar yang menampilkan seluk beluk dari setiap sudut kelab yang baru dibukanya. Di sebelahnya duduk seorang pria paruh baya yang merupakan seorang ahli IT (Information Technology), tengah berkutat dengan laptop miliknya yang telah disambungkan dengan sistem keamanan milik Starlight.
"M-maafkan saya, tuan Hobi. Semua data yang telah terhapus benar-benar tidak bisa di pulihkan kembali," sesal pria itu sambil meremat rambutnya frustrasi.
"Kenapa tidak bisa?! Bukankah kau ahlinya dalam hal ini?!" Pria manis yang akrab dipanggil Hobi itu menarik kerah kemeja yang dipakai bawahannya sambil membentak keras.
"M-maafkan saya, tapi sepertinya orang yang meretas sistem keamanan anda lebih pintar dari saya tuan," sesal pria paruh baya itu.
Hobi berdecak dan menghempaskan orang itu hingga terjungkal. "Pergi dari hadapanku, dasar tidak berguna!" geramnya tanpa mau menoleh pada orang yang telah gagal menjalankan perintahnya itu.
Hening yang melanda ruangan itu tak membuat Hobi tenang. Pria manis itu memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri, sementara kedua matanya yang mulai menghitam karena kelelahan itu, kini terpejam erat.
"Aish! Bisa gila aku!!!" erang Hobi. Ia menyandarkan tubuh lelahnya pada kursi hitam yang ia duduki dan berputar-putar sambil mematai seluruh ruangan itu.
Semuanya masih begitu rapi, tidak ada kerusakan yang berarti. Kalau saja tidak ada bercak darah yang menodai tembok dan lantai putih itu, maka tidak akan ada yang percaya jika di tempat itu baru saja terjadi pembunuhan.
Hobi bergidik saat mengingat bagaimana mayat dari ketiga petugasnya ditemukan dengan luka yang cukup dalam pada leher masing-masing. Dan jika diperhatikan dari luka mereka, bisa ia simpulkan bahwa pembunuhnya hanya menggunakan sebuah pisau kecil, tetapi menyerang tepat pada titik yang mematikan. Mengagumkan.
"Shh, siapa? Siapa yang telah membuat hari pertama kelabku dibuka menjadi berantakan seperti ini?!" gumamnya sambil terus berputar putar pada kursi itu. "Dan sialnya, kenapa Min Yoongi harus di culik di sini?! Kenapa tidak ditempat lain saja?!!!" geramnya sambil memukul udara dengan gemas.
"Hum, m-maaf mengganggu, tuan."
Melihat kedatangan salah satu bawahannya, wajah Hobi yang tadinya begitu frustrasi langsung berubah tenang. Tentu saja karena dia harus tetap terlihat anggun dan elegan di hadapan siapa pun. "Ada apa?" tanyanya dengan tenang.
"Kami menemukan seseorang yang anda siapkan untuk Tuan Min semalam, ia dan dua petugas yang mengantarnya telah dibunuh, dan mayatnya ada di kamar 778, tepat di sebelah kamar Tuan Min."
Mata Hobi membola, ia segera beranjak dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu. "Bawa orang yang bertugas menyewakan kamar ke hadapanku!" titah Hobi sambil berjalan cepat menuju kamar di lantai tiga.
✤✤✤
"Jadi, siapa nama orang yang telah menyewa kamar ini?" tanya Hobi tanpa mengalihkan tatapannya ke arah mayat dengan luka tusuk di bagian dada itu."D-dia menulis namanya sebagai Mr. K, tuan. S-saya tidak terlalu mempermasalahkannya karena s-saat itu banyak pelanggan yang hendak menyewa kamar," jawab wanita muda yang menjadi petugas penyewaan kamar.
Hobi menghela napas kasar. Kedua maniknya menatap datar mayat pemuda malang yang wajahnya terhias dengan gambar kucing dan juga boneka kucing menancap di mata kanannya itu. "Bereskan mayat mereka dan periksa kamar ini baik-baik," perintah Hobi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Temptation | YOONMIN • END
FanfictionYOONMIN - Dark Romance ______________________________ Ketika takdir mengungkapkan dendam melalui sebuah kisah cinta yang rumit. Potongan puzzel yang begitu berantakan, satu per satu mulai tersusun di dalamnya. Mengungkap kebenaran, mengguncang hati...